Kota Palembang kembali dihebohkan dengan viralnya video di dunia maya, Di mana diperlihatkan sebuah mobil ambulans membawa seserahan untuk acara pernikahan.
Video dengan durasi 1 menit 34 detik tersebut, menunjukkan sebuah ambulance beserta para petugas dengan seragam Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Para petugas turun dari ambulans dan menyerahkan seserahan di sebuah acara pernikahan. Melihat dari plat nomor ambulance tersebut, kejadian di video tersebut diketahui terjadi di Palembang. Mobil ambulance itu merupakan milik salah satu klinik swasta di Kota Pempek ini. Menanggapi hal itu, Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, ambulans yang membawa seserahan tersebut milik salah satu klinik swasta di Palembang. "Penggunnaan ambulance tersebut menyalahi aturan karena fungsinya untuk kebutuhan medis. Seperti membawa pasien atau jenazah," ungkapnya, Senin (19/10/2020). Yudhi mengatakan, penanggung jawab klinik sudah diberi teguran secara lisan tentang kejadian itu. Namun, secara tertulisnya dan edaran tentang penggunaan ambulans sedang dikonsep. "Kami mengimbau, instasi pemerintah maupun swasta supaya bijak dalam penggunaan ambulance khususnya di luar medis," imbuhnya. Ke depan, Yudhi berharap tidak ada lagi kejadian ini. Karena apabila dipergunakan untuk keperluan lain dikhawatirkan dapat terjadi kontaminasi kuman penyakit ke bahan yang dibawa. "Selain itu dapat menimbulkan kesan yang tidak serius dari masyarakat terhadap petugas kesehatan dalam menanggulangi corona yang masih menjadi wabah," tandasnya.
 lengkap. Para petugas turun dari ambulans dan menyerahkan seserahan di sebuah acara pernikahan. Melihat dari plat nomor ambulance tersebut, kejadian di video tersebut diketahui terjadi di Palembang. Mobil ambulance itu merupakan milik salah satu klinik swasta di Kota Pempek ini. Menanggapi hal itu, Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, ambulans yang membawa seserahan tersebut milik salah satu klinik swasta di Palembang. "Penggunnaan ambulance tersebut menyalahi aturan karena fungsinya untuk kebutuhan medis. Seperti membawa pasien atau jenazah," ungkapnya, Senin (19/10/2020). Yudhi mengatakan, penanggung jawab klinik sudah diberi teguran secara lisan tentang kejadian itu. Namun, secara tertulisnya dan edaran tentang penggunaan ambulans sedang dikonsep. "Kami mengimbau, instasi pemerintah maupun swasta supaya bijak dalam penggunaan ambulance khususnya di luar medis," imbuhnya. Ke depan, Yudhi berharap tidak ada lagi kejadian ini. Karena apabila dipergunakan untuk keperluan lain dikhawatirkan dapat terjadi kontaminasi kuman penyakit ke bahan yang dibawa. "Selain itu dapat menimbulkan kesan yang tidak serius dari masyarakat terhadap petugas kesehatan dalam menanggulangi corona yang masih menjadi wabah," tandasnya.<img src='https://www.rmolsumsel.id/uploads/images/article_end.png'/>)