Meski sudah beberapa tahun meninggalkan sekolah, nyatanya masih banyak alumni SMA Negeri I Pagaralam yang tak mengambil ijazah bahkan ada juga yang belum melakukan cap tiga jari.
- Pendaftaran KIP Kuliah 2022 Kembali Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
- Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik
- Soal Sekolah Tatap Muka, Ini Jawaban Disdik Palembang
Baca Juga
Hal tersebut diungkap Kepala SMAN 1 Kota Pagaralam Soniar SPd, setidaknya dalam tiga tahun terakhir ada ratusan ijazah siswa yang masih tersimpan di sekolah alias belum di ambil.
"Seperti lulusan tahun ajaran 2014/2015/2016/ 2017/ 2018 masih ada siswa yang belum mengambil Ijazah, juga belum melakukan cap tiga jari, totalnya terakhir ada 119 Ijazah yang belum diambil," Kata dia.
Dikatakan Soniar, wajar kalau hal tersebut lupa atau lalai karena sebagian siswa belum membutuhkannya.
"Sehingga belum diurus, sementara untuk bekal mereka mendaftar pekerjaan atau ke perguruan tinggi bisa menggunakan surat keterangan lulus (SKL)," Kata Soniar.
Dikatakan Soniar, ijazah yang tidak diambil bukan karena masalah biaya, pihaknya tidak tau kenapa belum diambil.
"Bahkan sempat ada alumni yang sudah lulus sekitar 31 tahun lalu belum mengambil ijazahnya, bahkan sudah ada yang meninggal dunia," jelas Soniar.
Soniar menambahkan, Pihaknya tidak pernah mempermasalahkan biaya, yang penting saat ambil Ijazah tidak punya tanggungan seperti pinjam buku di perpustakaan.
"Kalau tidak ada tangungan, ya silakan diambil Ijazah itu, karena telah cukup lama berada di sekolah, pihaknya tetap berkewajiban untuk menyimpan fisik Ijazah tersebut dengan baik. sampai kapanpun tetap tersimpan dengan baik, mungkin sewaktu-waktu siswa akan mengambinya," ujarnya.
Ditegaskan Soniar, sekarang ini yang harus dipahami oleh masyarakat adalah tidak perlu takut untuk mengambil ijazah di sekolah, silahkan diambil dengan membawa identitas diri sesuai nama yang tertera di ijazah.
"Karena pada prinsipnya pengambilan ijazah tidak ada kaitannya dengan biaya," tutupnya.
- Pemkab Muratara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar Kemendikbudristek
- Perang 5 Hari 5 Malam Tak Masuk Kurikulum, Sejarahwan: Generasi Muda Harus Tahu Sejarah
- Awasi Belajar Tatap Muka, Satpol PP Sumsel Terjunkan 150 Personel