Tak dapat dipungkiri. Kemunculannya pasca Pemilu 2014 menjadikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) langsung mencuri perhatian publik. Selain diisi partisipan dari kalangan anak muda, perempuan dan lintas agama, partai yang diketuai oleh mantan presenter berita Grace Natalie ini juga kerap kali melakukan hal yang dinilai kontroversi.
- PAN di Persimpangan Jalan, Ikut Megawati atau Gabung Prabowo
- Kasus Etik KPU soal Pencalonan Gibran, Mantan Hakim MK Jadi Saksi Ahli
- Hasil Rapat Pleno, Jumlah DPT Pemilu 2024 Sebanyak 204.887.222 Suara
Baca Juga
PSI resmi menjadi badan hukum setelah melalui verifikasi Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 7 Oktober 2016. PSI juga satu-satunya partai baru yang lolos seleksi badan hukum pasca Pilpres 2014.
Namun sampai hari ini, Partai PSI tidak terdengar melakukan Kongres. Padahal sesuai anggaran dasar rumah tangga PSI disebutkan Dewan Pimpinan Pusat Partai dipilih dan ditetapkan untuk masa jabatan lima tahun.
Hal inilah yang kemudian dikritisi oleh politisi partai Demokrat Taufik Rendusara. Melalui akun twitter pribadinya, Taufik menyindir PSI yang disebut-sebut partai paling demokratis. Tapi tidak juga menjalankan kongres.
"Mendirikan partai untuk merebut kekuasaan dengan cara konstitusi. Kalau konstitusi partainya sendiri tidak dijalankan, jangan-jangan partai itu didirikan hanya untuk menjadi penjilat penguasa, iya nggak sih?" ujarnya pada Kamis (20/8).
Taufik pun turut mempertanyakan rekomendasi Partai Solidaritas Indonesia dalam Pilkada Serentak 2020 yang ternyata masa bakti pengurusnya sudah habis 2019.
"Apakah masih sah secara hukum? Jangan nanti di kemudian hari legal standing calon jadi persoalan," tegasnya.[ida]
- Aduh ! Ada ASN Ketahuan Kampanye Pilkada Melalui Daring
- Ada Menteri Jokowi yang Ingin Mengundurkan Diri Ditengah Pandemi
- Majukan Gibran, Mantan Relawan: Jokowi Bangun Dinasti dengan Cara Culas