Soal Maju Jadi Ketum Gerindra, Sandiaga Uno Serahkan Pada Prabowo

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno agaknya enggan berkomentar lebih jauh saat disinggung soal rencana Kongres Partai Gerindra yang akan digelar pada Maret atau April 2020 mendatang.

Dia mengatakan, terkait Kongres Gerindra lebih baik ditanyakan kepada Jurubicara (Jubir) Partai Gerindra yang ditunjuk resmi oleh Ketua Umum Prabowo Subianto.


"Saya enggak bisa ngasih statement, nanti disampaikan oleh 5 Jubir yang telah ditunjuk," ujar Sandiaga Uno kepada wartawan di The Maj Kayu Api, Senayan, Jakarta, Sabtu (7/3).

Tak hanya itu, saat disinggung soal apakah dirinya akan maju sebagai calon ketua umum Gerindra pada gelaran Kongres nanti, mantan pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu itu menyebut semua keputusan berada di tangan Ketua Umum saat ini yakni Prabowo Subianto.

"Posisi saya sekarang Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra. Di Gerindra ini sangat jelas kami mengikuti arah kebijakan yang diterapkan Pak Prabowo. Jadi, semua keputusan ada di tangan Pak Prabowo, baik itu Kongresnya kapan, maupun mekanismenya seperti apa," kata Sandiaga Uno.

Ia menuturkan, hingga saat ini Prabowo Subianto masih fokus membantu pertahanan negara yakni sebagai Menteri Pertahanan. Karena itulah, Sandiaga mengatakan bahwa terkait keputusan partai seluruhnya mesti berdasarkan restu Prabowo Subianto.

"Kami tunggu keputusan beliau. Saya sendiri tidak mau berandai-andai. Saya fokus menjalankan tugas beliau untuk terus berada di tengah masyarakat. Karena sekarang Gerindra bagian pemerintah, bagaimana efektivitas mempersatukan masyarakat, menggerakan ekonomi, dan membuka lapangan kerja. Dengan adanya coronavirus ini bagaimana menjaga harga bahan pokok tetap terjamin," tuturnya.

Kendati begitu, Sandiaga tidak membantah saat ditanya apakah ada dorongan terhadap dirinya dari DPC hingga DPD untuk turut meramaikan gelaran Kongres Partai Gerindra dengan menjadi bakal Caketum kelak.

"Ya dinamika itu (ada). Tapi keputusan kami kembalikan kepada Pak Prabowo. Itu yang menjadi keputusan final dari Pak Prabowo," pungkasnya.