1.978 Hektare Lahan Padi di Sumsel Rusak Terendam Banjir

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni saat memberikan bantuan ke warga terdampak banjir. (Handout)
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni saat memberikan bantuan ke warga terdampak banjir. (Handout)

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat luas lahan sawah yang rusak dan gagal panen akibat banjir yang menerjang beberapa daerah mencapai 1.978 hektare dari 11,3 hektare persemaian padi yang ada.


"Dari total tersebut di antaranya tidak bisa panen sebanyak 939,2 hektare pertanaman dan 1,6 hektare persemaian, "kata, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pramono, Kamis (25/1).

Bambang menyebutkan, total luasan yang tidak panen meliputi 7 daerah yakni Ogan Komering Ilir (OKI) , Musi Rawas, Musi Banyuasin (Muba) , Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Empat Lawang, Musi Rawas Utara (Muratara) dan Pali.

"Ketujuh daerah tersebut akan diberikan bantuan dari Pemprov Sumsel yakni bantuan benih bibit baru yang dapat dimanfaatkan para petani untuk melakukan penanaman saat kondisi kembali normal, " ujarnya.

Ia menjelaskan, bahwa sebelumnya pemerintah telah mendorong para petani untuk memanfaatkan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang dikeluarkan Kementerian Pertanian (Kemntan).

Tujuannya adalah untuk menghindari kerugian yang signifikan bagi petani karena berbagai kemungkinan gagal panen, seperti hama penyakit dan dampak iklim ekstrim.

"Subsidi melalui AUTP sudah cukup besar, karena pembayaran 80 persen ditanggung pemerintah dan 20 persen ditanggung petani. Sebab itu, petani hanya membayar Rp 36 ribu dari total premi Rp 180 ribu, sementara pemerintah akan membayar Rp 144 ribu," jelasnya,