Bahlil Ungkap, Singapura Jadi Investor Asing Terbesar di Indonesia

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia/Ist
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia/Ist

Singapura tercatat sebagai negara dengan realisasi investasi asing terbesar di Indonesia pada kuartal III dengan nilai 4,4 miliar dolar (Rp 69 triliun).


Data tersebut diungkapkan Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dengan data yang berasal dari intelijen mengenai investasi asing yang masuk ke Indonesia.

Berdasarkan data tersebut, Bahlil mencatat total investasi dalam kuartal III 2023 mencapai Rp 374,4 triliun, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 21,6 persen secara year on year (yoy) alias naik 7 persen secara quarter over quarter (qoq).

Dalam kuartal itu, Singapura menduduki peringkat teratas sebagai investor terbesar, diikuti oleh China dengan 1,8 miliar dolar (Rp 28 triliun), Hong Kong dengan 1,7 miliar dolar (Rp 26 triliun), Jepang dengan 1,3 miliar dolar (Rp 20 triliun), dan Malaysia dengan investasi senilai 900 juta dolar (Rp 14 triliun).

Meski demikian, Bahlil mengungkapkan bahwa sebagian besar investasi tersebut tidak hanya berasal dari Singapura, tetapi juga melibatkan uang orang Indonesia yang diinvestasikan melalui Singapura, dengan kata lain, banyak negara-negara yang berinvestasi ke Indonesia melalui penghubung (hub).

"Saya tahu lah, ini bukan uang Singapura saja. Sebagian uang orang Indonesia ini, sebagian hub. Malaysia ini juga hub," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal III 2023 di Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Jumat (20/10).

"Korea (Selatan) ini juga hub. Jadi, Lotte di Cilegon total investasi hampir Rp 60 triliun itu mereka pakai hub dari Malaysia," tambahnya.

Lebih lanjut, Bahlil meyakini bahwa jika uang tersebut dapat kembali ke Indonesia, maka penanaman modal dalam negeri (PMDN) akan meningkat. Namun, karena Singapura berperan sebagai pusat keuangan (financial hub), investasi asing (PMA) juga meningkat signifikan.

Menurut Bahlil, data intelijen menunjukkan bahwa sebagian besar orang Indonesia memilih PMDN daripada PMA melalui Singapura, yang menunjukkan potensi besar dalam sumber daya domestik. Meskipun demikian, masih ada tantangan yang dihadapi, yaitu fragmentasi dalam alokasi sumber daya.

Bahlil Ungkap, Singapura Jadi Investor Asing Terbesar di Indonesia

Singapura tercatat sebagai negara dengan realisasi investasi asing terbesar di Indonesia pada kuartal III dengan nilai 4,4 miliar dolar (Rp 69 triliun).

Data tersebut diungkapkan Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dengan data yang berasal dari intelijen mengenai investasi asing yang masuk ke Indonesia.

Berdasarkan data tersebut, Bahlil mencatat total investasi dalam kuartal III 2023 mencapai Rp 374,4 triliun, yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 21,6 persen secara year on year (yoy) alias naik 7 persen secara quarter over quarter (qoq).

Dalam kuartal itu, Singapura menduduki peringkat teratas sebagai investor terbesar, diikuti oleh China dengan 1,8 miliar dolar (Rp 28 triliun), Hong Kong dengan 1,7 miliar dolar (Rp 26 triliun), Jepang dengan 1,3 miliar dolar (Rp 20 triliun), dan Malaysia dengan investasi senilai 900 juta dolar (Rp 14 triliun).

Meski demikian, Bahlil mengungkapkan bahwa sebagian besar investasi tersebut tidak hanya berasal dari Singapura, tetapi juga melibatkan uang orang Indonesia yang diinvestasikan melalui Singapura, dengan kata lain, banyak negara-negara yang berinvestasi ke Indonesia melalui penghubung (hub).

"Saya tahu lah, ini bukan uang Singapura saja. Sebagian uang orang Indonesia ini, sebagian hub. Malaysia ini juga hub," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Kuartal III 2023 di Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Jumat (20/10).

"Korea (Selatan) ini juga hub. Jadi, Lotte di Cilegon total investasi hampir Rp 60 triliun itu mereka pakai hub dari Malaysia," tambahnya.

Lebih lanjut, Bahlil meyakini bahwa jika uang tersebut dapat kembali ke Indonesia, maka penanaman modal dalam negeri (PMDN) akan meningkat. Namun, karena Singapura berperan sebagai pusat keuangan (financial hub), investasi asing (PMA) juga meningkat signifikan.

Menurut Bahlil, data intelijen menunjukkan bahwa sebagian besar orang Indonesia memilih PMDN daripada PMA melalui Singapura, yang menunjukkan potensi besar dalam sumber daya domestik. Meskipun demikian, masih ada tantangan yang dihadapi, yaitu fragmentasi dalam alokasi sumber daya.