Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menarik minat banyak investor asing. Namun, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menegaskan investor dalam negeri yang akan diprioritaskan untuk mengisi wilayah inti atau pusat IKN.
- Lampaui Rp565 Triliun, Tren Investasi Manufaktur RI Terus Naik
- Bahlil Ungkap, Singapura Jadi Investor Asing Terbesar di Indonesia
- Bertemu Investor, Bupati Mura: Bangun Komunikasi dan Evaluasi CSR
Baca Juga
"200 lebih sudah ada (sampaikan minat) tapi saya memang lagi mengerem, saya mengerem kenapa? Daerah-daerah prime (utama) itu kalau boleh itu semua dalam negeri supaya IKN itu dari kita untuk kita. Nanti di layer kedua, layer ketiga, baru bisa (kita) berikan opsi ke asing," kata Bahlil kepada media seusai acara Anugerah Layanan Investasi (ALI) 2023 di Jakarta, baru-baru ini.
Bahlil menegaskan, hal itu senada dengan apa yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memprioritaskan investor dalam negeri untuk bisa membangun IKN.
Prioritas bagi investor dalam negeri dilakukan agar tidak ada asumsi di publik bahwa pemerintah tidak memberikan kesempatan bagi pengusaha nasional.
Pemerintah saat ini terus mengebut pembangunan infrastruktur di IKN. Jalan Tol IKN dikabarkan telah mencapai 55 persen pembangunnya sementara Bandara IKN mulai groundbreaking. Jokowi dalam pidatonya beberapa waktu lalu berharap kedua infrastruktur tersebut ditargetkan bisa dipakai pada Juni 2024.
- Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024
- Harga Material IKN Berpotensi Naik Akibat Konflik Iran-Israel
- Brunei Bantah Terlibat dalam Proyek Kereta Cepat Malaysia-IKN Senilai Rp1.115 T