11.500 Guru Honorer Terancam Nganggur, DPRD Sumsel Minta Pemprov Siapkan Solusi 

Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli. (ist/rmolsumsel.id)
Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli. (ist/rmolsumsel.id)

Rencana pemerintah pusat yang akan menghapuskan tenaga honorer bakal membuat ribuan orang di Sumsel kehilangan pekerjaan. Untuk itu, Pemprov Sumsel diminta segera menyiapkan solusi jangka panjang jika rencana tersebut benar-benar terealisasi pada 28 November 2023 mendatang. 


“Kita ingin ada langkah kongkrit menyikapi 28 November 2023  dimana tenaga  honorer akan dihapuskan oleh pemerintah pusat, dan mohon ada langkah-langkah yang bisa dilakukan Pemprov Sumsel,” kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli , Senin (20/6).

Terlebih masih banyak guru honorer di Sumsel yang belum berstatus tenaga PPPK ataupun PNS. "Jumlahnya diperkirakan 11.500 orang. Saya mohon ini harus ada perhatian dari Pemprov Sumsel,” bebernya. 

Menyikapi hal tersebut Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan,  masalah guru honor ini menjadi tanggung jawab bersama. “Ini karena kebijakan pemerintah pusat, kita akan tunggu bagaimana solusi terbaiknya, kita bersama-sama antara pihak  eksekutif dan legislatif, karena pihak eksekutif tentunya mungkin duluan  tidak mengharapkan adanya penghapusan honorer ini tapi ini kenyataan yang kita terima, Insya Allah  akan kita rumuskan dan bahas  di komisi nanti,” tandasnya.