10 Cabor Tidak Dipertandingkan di PON Papua, Target Medali Sumsel Tergerus

Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin/ Iwan Setiawan
Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin/ Iwan Setiawan

Sempat tertunda akibat pandemi Covid-19, gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 akan dilaksanakan 2-14 Oktober 2021.


Kontingen Sumsel pun sudah memetakan target prestasi yang akan diraih. Sebanyak 37 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan, Sumsel sudah menyiapkan 119 atlet yang lolos ke PON XX dalam Pelatda yang sudah dimulai sejak Februari 2021. KONI Sumsel juga menjadwalkan Pelatda terpusat di Jakabaring Sport City (JSC) pada bulan Juli mendatang.

“Jelas kita sudah punya target perolehan medali dan sudah kita petakan dengan Cabor unggulan yang kita miliki. Sekarang kita sedang menyusun persiapan pemusatan Pelatda dan target kita harus lebih baik peringkat dari PON sebelumnya,” ujar Ketua Umum KONI Sumatra Selatan, Hendri Zainuddin, Selasa (8/6).

HZ mengakui cukup dilema dengan target perolehan medali kontingen Sumsel. Pasalnya ada dua Cabor unggulan yang berpotensi meraih emas namun tidak dipertandingkan di PON Papua. Seperti diketahui sebanyak 10 cabor tidak dipertandingkan di edisi pesta olahraga empat tahunan nanti.

Adapun 10 Cabor yang dicoret dari PON 2021 yakni Balap Sepeda, Bridge, Dansa, Gateball, Golf, Petanque, Ski Air, Soft Tennis, Tenis Meja, dan Woodball.

“Dari sepuluh Cabor yang tidak dipertandingkan, kita kehilangan potensi medali emas dari cabor Ski Air dan Balap Sepeda,” kata HZ.

Namun HZ optimis dengan enam Cabor unggulan Sumsel yang berpotensi mendulang medali emas. Di antaranya, Atletik, Menembak, Anggar, Pencak Silat, Tenis dan Panjat Tebing.

“Semua Cabor yang kita kirim pada dasarnya berpeluang menyabet medali, namun enam Cabor itu unggulan kita. Tinggal bagaimana dalam Pelatda nanti kita matangkan strateginya,” pungkasnya.