Dibalik Bonus yang Tak Kunjung Cair, Atlet Sumsel Galau Dilamar Provinsi Lain

Gubernur Sumsel H Herman Deru melepas kontingen atlet yang berangkat ke Papua pada PON XX Papua/Foto:Dokumen RMOLSumsel
Gubernur Sumsel H Herman Deru melepas kontingen atlet yang berangkat ke Papua pada PON XX Papua/Foto:Dokumen RMOLSumsel

Sejumlah atlet Sumatera Selatan yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, mempertanyakan komitmen dari Pemprov Sumsel terkait pemberian bonus bagi peraih medali.


 Keringat sudah kering tapi bonus belum juga masuk rekening, jadi ungkapan yang dikeluhan para atlet Sumsel yang telah mengharumkan nama daerah di kancah nasional.  

Setelah lima bulan usai perhelatan PON Papua, hingga kini belum ada kepastian bonus yang dijanjikan Gubernur Sumsel, Herman Deru saat pelepasan atlet di ajang tersebut.

Tak pelak sejumlah atlet peraih medali juga memikirkan langkah kedepan terkait masa depan karirnya. Dari penelusuran RMOL Sumsel sejumlah atlet sudah banyak mendapatkan tawaran dari provinsi lain agar hengkang untuk berlaga di PON 2024 mendatang. 

"Saya pribadi sudah menyiapkan langkah kedepan (pindah ke provinsi lain) jika masalah hak kami ini belum diselesaikan, sudah lima bulan lebih kita menanti tapi kita belum dapat jawaban yang pasti," kata salah satu atlet yang berhasil menyumbangkan medali emas di PON Papua itu.

Menurutnya, prestasi yang diraih di multi even olahraga empat tahunan tersebut cukup mengangkat namanya. Hingga dirinya banyak mendapat tawaran dari provinsi tetangga untuk bberlaga di PON 2024 yang bakal dilaksanakan di Aceh dan Sumatera Utara.

"Terus terang masalah bonus ini juga membuat peluang provinsi-provinsi lain untuk mencari atlet terbaik. Jujjur, saja sudah tiga provinsi yang menawarkan untuk pindah dan mereka menjanjikan yang lebih dibandikan Sumsel," katanya.

"Hal seperti ini harusnya juga harus diperhatikan oleh KONI Sumsel dan Dispora, jangan sampai kami ini nantinya disalahkan karena realisasi janji yang tak kunjung dipenuhi," tegasnya.

Jika berkaca pada ajang sebelumnya, bonus atlet di Provinsi Sumsel ini selalu menimbulkan polemik. Seperti halnya yang terjadi usai perhelatan PON 2012 di Pekanbaru, Riau. 

Dimana puluhan atlet memilih untuk hengkang ke provinsi lain karena mendapatkan tawaran yang lebih baik dan menjanjikan terkait pengembangan karir dan masa depan. 

Seluruh atlet yang mempersembahkan medali untuk Sumsel  sangat menyayangkan sikap Pemprov Sumsel yang mereka nilai kurang responsif terkait pencairan bonus tersebut. Kondisi tersebut sangat berbeda jauh dengan Pemprov daerah lain seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, Lampung dan NTB.

"Bagaimana tidak pergi kalau ditanya masih proses dan proses, tapi di provinsi lain mereka sudah mendapatkan bonus yang dijanjikan. Sudah lama PON ini selesai, wajar dong kalau kami para atlet menagih hal itu," pungkasnya.

Sebelumnya pemerintah provinsi sudah menjanjikan bonus kepada atlet yang berhasil meraih medali. Bahkan Gubernur Sumsel H Herman Deru juga menjanjikan besaran bonus yang sama kepada atlet difabel yang turun pada ajang Peparnas Papua. 

Pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, Sumsel berada di peringkat 16 dengan raihan 8 medali emas, 4 perak dan 17 perunggu. Torehan 52 medali juga berhasil disumbangkan atlet Peparnas Sumsel dengan rincian 15 emas, 16 perak dan 21 perunggu.