Semua partai politik (parpol) hingga koalisi baru akan benar-benar terbentuk setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersikap menentukan capres atau cawapres yang diusung.
- Masa Jabatan Ketua KPK Diperpanjang hingga 5 Tahun, Yusril Ihza Mahendra: Norma Hukum Baru Itu Mengubah Substansi
- Prabowo dan Yusril Bertemu di Batusangkar, Singgung Peluang PBB Gabung Gerindra
- Khawatir Jadi Bahan Menuduh Jokowi Anti-Islam, Yusril Minta Surat Pramono Anung Diralat
Baca Juga
Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (13/3).
“Saya kira koalisi pilpres ini akan terbentuk setelah Ibu Mega memutuskan siapa pasangan calon presiden-wakil presiden yang akan didukung PDIP,” kata Yusril.
Untuk ini, kata Yusril, semua koalisi yang telah terbentuk seperti Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB (Golkar, PAN, PPP), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya atau KIR (Gerindra dan PKB), hingga Koalisi Perubahan (Nasdem, Demokrat, dan PKS), sekalipun telah mengumumkan sejumlah nama masih bisa berubah.
“Karena masih menunggu sebenarnya bagaimana sikap PDIP sebagai partai politik terbesar di DPR dan sekarang di lingkar pemerintahan Pak Jokowi,” tutur Pakar Hukum Tata Negara itu.
Atas dasar itu, Yusril meyakini semua parpol hingga saat ini masih menunggu keputusan Megawati yang akan merubah dinamika politik menjelang Pemilu 2024.
“Kita sudah tau bahwa style PDIP seperti itu. Keputusan terakhir ada di Bu Mega. Kita sabar menanti keputusan apa yang beliau ambil," pungkasnya.
- PDIP Ungkap Kriteria Calon Pendamping Ganjar Pranowo
- AHY Masuk Radar Cawapres Ganjar, Demokrat: Capres Kami Anies!
- Jokowi Tak Bakal Berseteru dengan Prabowo karena Patahnya Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina