Stabilitas politik nasional diyakini hanya akan tercipta jika dua kekuatan politik nasional bersatu dan bekerja sama dengan erat. Dua kekuatan politik yang dimaksud adalah golongan nasionalis dan Islam.
- Nasdem Sumsel Belum Tetapkan Pengganti Fitrianti Agustinda yang Tersandung Korupsi PMI Palembang
- Ingatkan Soal Netralitas, Bawaslu Sumsel Serukan ASN Tetap Tegak Lurus Layani Masyarakat
- Empat Lembaga Negara Kolaborasi Dalam Penanganan Permasalahan Narkoba, Terorisme, dan Korupsi
Baca Juga
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dalam tulisannya di akun Twitter-nya @Yusrilihza_Mhd pada Minggu pagi (12/2).
Yusril mengatakan, stabilitas politik nasional sanga penting untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia yang majemuk. Bahkan, stabilitas nasional juga merupakan syarat utama untuk melakukan pembangunan ekonomi, menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyat.
"Stabilitas politik itu hanya akan tercipta jika dua kekuatan politik nasional bersatu dan bekerjasama dengan erat, yakni golongan nasionalis dan golongan Islam," ujar Yusril seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu pagi (12/2).
Yusril menilai, tidak mungkin hanya yang satu golongan tersebut berkuasa, sedangkan yang lain dipinggirkan. Sampai kapanpun, sambungnya, dua golongan tersebut tetap ada.
"Kita terima saja keberadaan dua golongan itu apa adanya sambil tetap menghormati dan menghargai keragaman etnik, adat, dan budaya serta agama-agama yang hidup dan berkembang di tanah air kita ini. Siapapun yang jadi pemimpin harus menyadari hal yang spesifik Indonesia ini," kata Yusril.
- Keponakan Yusril Deklarasi Maju Caketum PBB
- Dua Anak Yusril Ihza Mahendra Maju di Pilkada Bangka Belitung
- Jawab Refly Harun, Yusril: Empat Menteri Datang ke MK Bukan untuk Ngalor Ngidul