Yuk, Ngabuburit dan Wisata Religi ke Masjid Merah Lubuklinggau, Masjid Unik Bergaya Arsitektur Tionghoa

Masjid Musi Al-Mualaf. (ansyori malik/rmolsumsel.id)
Masjid Musi Al-Mualaf. (ansyori malik/rmolsumsel.id)

Masjid Musi Al- Mualaf di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan punya keunikan tersendiri. Sebab masjid yang berada di Jalan Kali Kesik, RT 02, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I ini memiliki bangunan bergaya Tionghoa.


Masjid bernuansa warna merah dengan ornamen Tionghoa ini di bulan suci Ramadan selalu ramai dikunjungi masyarakat muslim. Baik itu yang ingin beribadah maupun untuk melakukan wisata religi. Pengunjung yang datang tak hanya warga lokal, ada pula dari luar Provinsi.

Sekretaris Masjid Musi Al-Mualaf, Sepri mengatakan masjid ini berdiri pada tahun 2020 tepatnya di tanggal 7 Agustus yang diresmikan oleh Wali Kota Lubuklinggau kala itu yakni H SN Prana Putra Sohe.

Menurutnya, masjid ini dibangun H Agussyah, seorang muallaf keturunan Tionghoa. Sepri mengatakan, pembangunan masjid tersebut berlatar belakang nazar yang dimiliki Agussyah setelah dirinya memeluk Islam. 

"Dan alhamdulillah masjid ini di tahun 2020 berdiri sampai sekarang 2024," ujarnya.

Sedangkan yang mengarsiteki atau yang mengkonsep bangunan ini kata Sepri adalah Hj Nilawati (istri dari H Agussyah). Hj Nilawati diketahui merupakan seorang pribumi yang berasal dari Musi.

"Makanya masjid ini bernama Musi Al-Muallaf. Nah, istrinya ini dia kepingin ada nuansa Tionghoa yang menjadi ikon masjid ini," bebernya. 

Sementara itu dalam pembangunannya, masjid ini dibangun oleh pekerja dari Lubuklinggau. Sedangkan untuk ornamen kaligrafi, ditulis oleh seorang seniman yang kebetulan baru pindah dari Yogyakarta. Dan pada tahun 2020, seniman tersebut baru ke Lubuklinggau.

"Jadi langsung minta tolong ornamen-ornamen dari pengimaman sampai bagian atas dan kubah bagian luar," timpalnya. 

Lebih lanjut, selama bulan puasa masjid ini seperti biasa melaksanakan kegiatan untuk sholat lima waktu. Kemudian dilaksanakan sholat tarawih, witir dan buka puasa menjelang maghrib. Selain itu ada juga kajian-kajian subuh, Nuzul Quran dan Idul Fitri.

"Diakhir nanti juga kita akan membuka zakat fitrah," terangya.

Sepri juga menambahkan di masjid ini sudah beberapa kali memfasilitasi orang yang masuk Islam. Tak hanya itu, Masjid Musi Al-Muallaf banyak dikunjungi masyarakat yang ingin melaksanakan kegiatan ibadah.

Bahkan tambah Sepri, masjid ini kerap menjadi tempat wisata religi. "Jadi suatu ketika kami mendapati dari daerah Jambi. Mereka ingin berkunjung atau studi wisata ke Masjid Musi Al-Muallaf," terangnya.

"Kami namanya pengurus memfasilitasi, siapapun yang ingin datang kami mempersilahkan dengan menjaga adab-adab sesuai etika yang berlaku," pungkasnya.