Saldo berkurang dengan sendirinya, padahal tidak pernah melakukan transaksi. Hati-hati, hal tersebut bisa saja akibat aplikasi antivirus yang mengandung malware banking yang memungkinkan penarikan saldo rekening oleh pihak tidak bertanggung jawab.
- Bangun Keamanan Siber Indonesia, Kominfo Gandeng Perusahaan Teknologi Raksasa AS
- Aplikasi TikTok Paling Banyak Diunduh di Dunia Hingga Capai 656 Juta
- Siap Lawan AI Amerika, Vietnam Luncurkan ViGPT dengan Bahasa dan Budaya Lokal
Baca Juga
Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri melalu akun resminya @ccicpolri mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar berhati-hati dalam menginstal aplikasi antivirus. Meskipun didownload dari Google Playstore, beberapa aplikasi terbukti mengandung malware berbahaya.
"Sobat siber, utamanya kalian pengguna Android, hati-hati dengan aplikasi antivirus palsu yang mengandung malware banking," tulis akun tersebut.
Dijelaskan, malware tersebut bernama sarkbot yang mana telah berhasil menghindari hambatan keamanan Google Playstore. Malware tersebut berhasil melewati itu dengan menyamar sebagai aplikasi antivirus.
Sharkbot sendiri termasuk dalam kategori trojan keuangan yang mampu menyedot kredensial. Hal itu memungkinkan penyalahguna untuk melakukan transfer uang dari perangkat yang disusupi dengan menghindari mekanisme otentikasi multi-faktor.
Artinya, sharkbot memiliki kemampuan melakukan transaksi tidak sah melalui Automatic Transfer System (ATS). Adapun nama aplikasi palsu yang mengandung malware banking yang berhasil dirangkum oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri antara lain;
- Antivirus, Super Cleaner
- Atom Clean-Booster, Antivirus
- Alpha Antivirus, Cleaner
- Powerfull Cleaner, Antivirus.
- Perusahaan Teknologi Ini Putuskan Hubungan dengan Pendirinya
- Saingi AS, Tiongkok Siapkan Teknologi 6G
- Nasa Prediksi Akan Terjadi Banjir Besar di Seluruh Kawasan Pesisir