Keberadaan Artificial Intelligence atau Kecerdasan Buatan tampaknya makin jadi bagian dari kehidupan manusia. Bahkan, belakangan ini NASA juga mulai memanfaatkan penggunaan teknologi AI.
- Siap Lawan AI Amerika, Vietnam Luncurkan ViGPT dengan Bahasa dan Budaya Lokal
- AI Diprediksi Akan Jadi Kekuatan Untuk Kebaikan Masa Depan
- Terjunkan Mahasiswa Langsung ke Lapangan, IGM Bakal Kembangkan AI
Baca Juga
Salah satu yang dimanfaatkan Badan antariksa AS dari AI adalah untuk memprediksi fenomena antariksa terkait badai matahari yang terjadi di masa depan. Bahkan, mereka mengaku bisa memberi peringatan 30 menit sebelum "kiamat" sampai ke Bumi.
Peringatan dini akan mendeteksi lebih awal saat fenomena besar akan terjadi dan berpotensi menghancurkan wilayah tertentu.
Data-data untuk memprediksi didapatkan dari sejumlah satelit, seperti ACE, WIND, IMP-8, dan Geotail. Data-data itulah yang kemudian diolah menggunakan AI untuk mengetahui secara presisi kapan badai matahari akan terjadi dan dampak yang bisa ditimbulkan.
Dikutip dari Science Alert, Minggu (5/11), para ilmuwan NASA melatih model pembelajaran yang dinamakan Dagger yang disebut-sebut memiliki peningkatan kecepatan.
Di mana tim peneliti mengungkapkan bisa memprediksi tingkat keparahan dan arah peristiwa kurang dari satu detik saja. Bahkan, Dagger juga bisa membuat prediksi setiap menit.
Beberapa kejadian badai matahari memang pernah berdampak besar di sejumlah wilayah di Bumi. Misalnya, 35 tahun lalu, wilayah Quebec tidak teraliri listrik selama berjam-jam.
Pun dengan kerusakan besar yang terjadi di Carrington 150 tahun lalu. Saat itu infrastruktur listrik dan komunikasi rusak parah akibat badai.
- NASA Akan Kirim Tiga Astronot dalam Ekspedisi 70
- Teknologi Terbaru NASA Bisa Prediksi "Kiamat" 30 Menit Sebelum Terjadi
- Siap Lawan AI Amerika, Vietnam Luncurkan ViGPT dengan Bahasa dan Budaya Lokal