Terjunkan Mahasiswa Langsung ke Lapangan, IGM Bakal Kembangkan AI

Wakil Rektor Perencanaan dan Kerjasama UIGM, Prof Erry Yulian T Adesta, saat memberikan keterangan pers, Selasa (4/7).
Wakil Rektor Perencanaan dan Kerjasama UIGM, Prof Erry Yulian T Adesta, saat memberikan keterangan pers, Selasa (4/7).

Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) terus berupaya untuk menjadi perguruan tinggi yang bermanfaat bagi masyarakat.


Bahkan, UIGM menerjunkan mahasiswanya langsung ke lapangan untuk membantu mencari solusi dari sebuah permasalahan.

Selain itu, UIGM pun berencana untuk mengembangkan Artificial Intelligence (AI) untuk semua aspek.

Demikian diungkapkan Wakil Rektor Perencanaan dan Kerjasama UIGM, Prof Erry Yulian T Adesta, Selasa (4/7).

Dia mengatakan, saat ini UIGM berhasil menjadi satu-satunya universitas swasta di Sumsel yang masuk peringkat THE IMPACT Ranking 2023.

Perangkingan THE IMPACT 2023 ini berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) PBB.

SDGs ini yaitu, Tanpa Kemiskinan, Tanpa Kelaparan, Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik, Pendidikan Berkualitas, Kesetaraan Gender, Air Bersih dan Sanitasi, Energi yang Terjangkau dan Bersih.

Kemudian, Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, Inovasi Industri dan Infrastruktur, Pengurangan Kesenjangan, Kota dan Masyarakat yang Berkelanjutan.

Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, Aksi Iklim, Kehidupan di Bawah Air, Kehidupan di Darat, Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat, Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

"Saat ini, ada enam SDGs yang dipenuhi UIGM sehingga terpilih masuk dalam pemeringkatan THE IMPACT 2023," katanya.

Pemenuhan SDGs ini tentunya tidak lepas dari upaya tenaga pengajar dan juga mahasiswa yang terjun langsung ke lapangan. Salah satunya ikut menyelesaikan persoalan stunting.

"Kami menerjunkan dan melibatkan langsung ke masyarakat. Karena, mahasiswa ini merupakan ujung tombak," ujarnya.

Kedepan, pihaknya juga bakal mengembangkan AI di semua aspek. Bahkan, pihaknya mendatangkan langsung pengajar dari luar negeri dalam mengembangkan teknologi AI di semua aspek.

"Saat ini sudah ada beberapa teknologi yang telah diciptakan oleh IGM diantaranya Carbon Cleaner yang sudah ber SNI," pungkasnya.