Terminal komunikasi Starlink yang diproduksi oleh perusahaan SpaceX milik Elon Musk diduga telah dijual kepada Rusia.
- Rusia Keluarkan Peringatan Sejumlah Perusahaan Tekonologi Raksasa
- Tingkatkan Kualitas Tanah, Kementan Dorong Penggunaan Pupuk Organik
- Melihat Lebih Dekat Bagian Depo LRT Sumsel
Baca Juga
Hal itu diungkap oleh Juru Bicara Direktorat Utama Intelijen (GUR) Kementerian Pertahanan Ukraina Andriy Yusov dalam sebuah pernyataan pada Minggu (11/2).
Dikatakan Yosov, terminal Starlink digunakan oleh Brigade Serangan Udara ke-83 Rusia, yang bertempur di dekat kota Klishchiivka dan Andriivka di wilayah timur Donetsk, Ukraina.
"Kasus penggunaan perangkat tersebut oleh penjajah Rusia telah dicatat. Ini mulai bersifat sistemik," ujarnya, seperti dimuat Reuters.
Merespon laporan Kyiv, Elon Musk dalam unggahan di platform X membantah perusahaan menjual Starlink ke Rusia.
“Sejauh pengetahuan kami, tidak ada Starlink yang dijual secara langsung atau tidak langsung ke Rusia," tegasnya.
Sementara perusahaan Starlink menegaskan bahwa terminalnya tidak aktif di Rusia dan SpaceX tidak pernah menjual atau memasarkan layanan ataupun mengirimkan peralatan ke negara yang terkena sanksi.
Lebih lanjut, SpaceX akan menyelidiki tuduhan tersebut dan mengambil tindakan untuk menonaktifkan terminal jika ditemukan beroperasi di kalangan Rusia.
- DPR AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.540 Triliun untuk Israel, Ukraina dan Taiwan
- Banjir Meluas ke Kazakhstan, Rusia Evakuasi Lebih dari 100.000 Warga
- Penyidik Rusia Tuding Ukraina Terlibat dalam Serangan yang Tewaskan 145 Orang di Gedung Konser Bulan Lalu