Waspada, BBPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Bedug Palembang

Hasil uji sampel BBPOM Palembang terhadap jajanan yang dijual di Pasar Bedug Palembang. (humaidy kenedy/rmolsumsel.id)
Hasil uji sampel BBPOM Palembang terhadap jajanan yang dijual di Pasar Bedug Palembang. (humaidy kenedy/rmolsumsel.id)

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Palembang menemukan mi yang mengandung formalin dijual bebas di sejumlah Pasar Bedug di Kota Palembang.


Hal ini diketahui dari Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh BBPOM Kota Palembang bersama Pemkot Palembang di sejumlah pasar bedug di Kota Pempek. Mi berformalin tersebut merupakan jajanan rujak mi yang biasa menjadi menu berbuka Puasa.

“Kemarin kita uji 40 sampel dan hari ini 18 sampel, dari hasil uji tersebut ditemukan lima produk rujak mi yang mengandung formalin,” kata Kepala BBPOM Kota Palembang Zulkifli seusai Sidak di Pasar Atom, Rabu (6/4).

Kepala BBPOM Palembang, Zulkifli dan Wawako Palembang, Fitrianti Agustinda saat menunjukkan hasil uji sampel atas jajanan rujak mi yang mengandung formalin. (humaidy kenedy/rmolsumsel.id)

Adapun sidak yang dilakukan BBPOM Palembang tersebut menyasar kawasan Plaju, Musi VI, 13 Ulu, dan Pasar Atom. Menurut Zulkifli, rujak mi yang mengandung formalin tersebut memiliki bungkus yang sama, sehingga diduga dari satu produsen yang sama.

Dari seluruh bagian rujak mi, hanya mi-nya saja yang mengandung formalin. Sementara bagian lain seperti tahu, toge, dan bahan lain dalam rujak mi tersebut dikategorikan aman.

Kendati demikian, tidak seluruh mi di pasar bedug tersebut mengandung formalin. “Dari beberapa yang kita uji ada yang positif dan ada yang negatif juga,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Zulkifli mengatakan akan melakukan penelusuran terhadap produsen mi berformalin tersebut. Dia membutuhkan kerjasama para pedagang untuk ikut membantu mengungkap peredaran mi berformalin ini.

Sementara itu, Wawako Palembang, Fitrianti Agustinda mengatakan saat ini pihaknya telah mengantongi produsen yang diduga memproduksi mi berformalin tersebut.

“Kita sudah mengantongi lokasi serta namanya, nanti dari BBPOM atau Satgas Pangan akan meninjau tempat produsen tersebut,” ujar Finda, sapaan akrab Wawako Palembang.

Finda menambahkan, dari sidak yang rutin dilakukan Pemkot Palembang bersama BBPOM palembang, menunjukan penurunan yang cukup signifikan. Dari yang sebelumnya banyak ditemukan produk tahu yang berformalin, kini tidak lagi ditemukan.

“Kalau sebelumnya tahu ini yang banyak ditemukan mengandung formalin, namun sejauh ini sudah tidak ada lagi, bahkan mi ini saja baru Ramadan ini kita temukan,” tandasnya.