Warga Muara Enim Rindukan Sosok Pemimpin Merakyat

Akses jalan di Kecamatan Belido Darat yang belum tersentuh pembangunan. (ist/rmolsumsel.id)
Akses jalan di Kecamatan Belido Darat yang belum tersentuh pembangunan. (ist/rmolsumsel.id)

Kesejahteraan masyarakat di Muara Enim masih belum dirasakan merata. Terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perairan serta perbukitan yang ada di wilayah tersebut.


Masyarakat di kawasan ini menginginkan sosok pemimpin yang merakyat serta rutin turun ke daerah mereka melihat kondisi masyarakat. 

Seperti yang diungkapkan Irma Kencana Wati (26), warga Desa Babat, Kecamatan Belido Darat, Muara Enim. Irma mengaku menginginkan pemimpin muda yang energik dan tidak sungkan turun ke daerah untuk melihat langsung kondisi warga seperti dirinya. 

"Sehingga, masalah-masalah yang kami hadapi ini bisa teratasi. Selama ini, pemimpin Muara Enim sangat jarang berkunjung ke daerah terpencil seperti Desa Babat ini," kata Irma. 

Menurutnya, Kabupaten Muara Enim memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Mulai dari batu bara, minyak hingga produk perkebunan seperti karet, nanas, sawit dan lainnya. Namun, SDA yang dimiliki belum dimanfaatkan maksimal guna kesejanteraan masyarakat Muara Enim. 

"Seperti tanaman karet yang harganya selalu rendah. Seharusnya bisa dimaksimalkan dengan menggaet investor ataupun membentuk BUMD yang dapat menampung karet petani dengan harga yang sepadan," ucapnya. 

Selama ini, kata Irma, petani karet seperti dirinya selalu berjuang sendirian untuk menghadapi situasi yang kurang menguntungkan kondisi Harga yang murah. 

"Petani seperti saya butuh pupuk dan alat lainnya biar memudahkan produksi. Kami mengharapkan harga pupuk lebih murah dan terjangkau agar hasil panennya melimpah," terangnya.

Pelayanan publik seperti akses pendidikan, kesehatan serta ketersediaan infrastruktur jalan juga menjadi pekerjaan rumah pemimpin Muara Enim kedepan. 

"Terutama akses jalan yang saat ini masih belum merata khususnya di daerah kami. Butuh Waktu berjam-jam untuk sampai ke pusat pemerintahan. Makanya kami merindukan sosok pimpinan yang benar-benar peduli dengan nasib masyarakatnya hingga yang tinggal di pelosok," bebernya. 

Senada diungkapkan, Ansori, warga Desa Segamit, Kecamatan Semendo Darat Ulu (SDU). Dia mengatakan, beberapa tahun terakhir pembangunan di desanya dirasa tidak merata, hal itu terlihat dari beberapa infrastruktur penunjang yang belum maksimal.

Persoalan izin pembangunan jalan menuju kampung Yayasan yang didiami ratusan Kepala Keluarga (KK) yang selama ini menjadi akses Utama masyarakat desa Segamit baik menuju areal perkebunan dan Kawasan pemukiman tidak kunjung mendapatkan izin dari pemerintah.

"Bayangkan berapa jumlah penduduk yang harus berjuang setiap harinya melewati jalan tersebut dengan kondisi jalan yang licin dan berlumpur Ketika musim penghujan," tegasnya.

Desa Segamit ini kaya akan kopi dan punya potensi pariwisata, namun keadaan memaksa masyarakat untuk melakukan segala sesuatunya dengan cara swadaya termasuk pembangunan jalan menuju beberapa kawasan pertanian.

Pemimpin harus lebih jauh terjun menyelami berbagai problematika yang terjadi di semua lini, rakyat sedang butuh pemimpin yang benar-benar merakyat,bukan sekedar meningkatkan rating elektabilitas dan pencitraan belaka.

Ansori menuturkan, selama ini warga desanya hanya diperhatikan ketika musim politik. Banyak calon-calon yang datang ke desa untuk sosialisasi.Begitu terpilih, mereka seakan lupa akan janji-janjinya kepada masyarakat.

"Kami berharap ada sosok pemimpin yang merakyat yang dekat dengan masyarakat," tandasnya.