Walau Pandemi, Pembangunan Proyek Infrastruktur Nasional di Sumsel Tetap Berlanjut

Maket Bendungan Tiga Dihaji. (ist/rmolsumsel.id)
Maket Bendungan Tiga Dihaji. (ist/rmolsumsel.id)

Situasi Pandemi Covid-19 tidak membuat pembangunan berbagai proyek infrastruktur di Sumsel menjadi terhenti. Beberapa proyek infrastruktur berskala nasional tetap berlangsung sesuai dengan target yang telah direncanakan.


Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, tidak ada satupun program pembangunan Infrastruktur dari pemerintah pusat yang dibatalkan ataupun ditunda pelaksanaannya tahun ini.

"Kami sangat berterima kasih dan bersyukur seluruh program infrastruktur di Sumsel tetap berjalan. Khususnya yang menggunakan dana APBN," kata Deru saat dibincangi, Selasa (10/8).

Ia mengatakan, beberapa proyek pembangunan memang ada yang terjadi keterlambatan. Hanya saja, pelaksanaannya masih berjalan dan tidak menemui kendala hingga saat ini. 

"Kalaupun ada yang terlambat dari tme schedule itu lumrah saja," ucapnya. 

Adapun proyek pembangunan infrastruktur nasional yang ada di Sumsel yakni Jalan Tol yaitu Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 111,69 kilometer. Seksi Kayu Agung-Kramasan (Palembang) operasional 42,5 kilometer‚ diresmikan Presiden pada 26 Januari 2021. 

Seksi Kramasan (Palembang)-Musi Landas-Betung 69,19 kilometer progres fisik 26,01 persen. Rencana operasional Maret 2022. 

Jalan tol SP. Sekayu-Tempino-Jambi sepanjang 134, 09 kilometer progres persiapan pengadaan lahan dan menunggu proses Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT). 

Jalan tol Simpang Indralaya-Muara Enim 119,10 kilometer seksi lndralaya-Prabumulih 64,5 kilometer progres flsik 47,41 persen target operasional Juli 2022. Prabumulih-Muara Enim 54,6 kilometer progres flsik 8.733 persen target operasional Desember 2022. 

Selanjutnya Kereta Api Logistik : Lahat-Muara Enim-Prabumulih-Kertapati (Palembang) double track saat ini sudah selesai 100 persen. 

Pelabuhan New Palembang di Tanjung Carat saat ini dalam proses penetapan Iokasi oleh Kementerian Perhubungan, proses penetapan sebagai PSN, alih fungsi kawasan hutan dan rencana pembiayaan KPBU. 

Bendungan dan Irigasi yaitu Bendungan Tiga Dihaji di Kabupaten OKU Selatan progres flsik 22,87 persen. Kemudian pembangunan jaringan irigasi daerah Lematang seluas 3.000 Ha.

Terakhir, Jaringan irigasi daerah Lempuing seluas 8.500 Hektar di Kabupaten OKI masih proses review desain.