Wah, Ada Penangkaran Burung di Lapas Martapura

Penangkaran burung atau aviari mini di Lapas Kelas IIB Martapura. (Amizon/rmolsumsel.id)
Penangkaran burung atau aviari mini di Lapas Kelas IIB Martapura. (Amizon/rmolsumsel.id)

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Martapura membangun penangkaran burung di dalam kawasan Lapas. Penangkaran tersebut dibangun di area selasar pembatas antara tembok blok hunian dengan tembok pembatas luar (Brandgang). 


Kasubsi Giatja Lapas Kelas IIB Martapura, Dicki Novriandi mengatakan, ada dua jenis burung yang diternakkan di penangkaran yaitu burung murai dan aviari atau yang lebih dikenal dengan burung-burung kecil.

"Tujuan kegiatan kerja ini untuk mendapatkan jumlah, mutu, kemurnian jenis dan keanekaragaman genetik," ujarnya, Selasa (2/1).

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengurangi tekanan terhadap populasi alam di Lapas serta melakukan pembinaan kemandirian yang baru terhadap warga binaan.

"Pembinaan ini bermula dari obrolan coffee morning, bercerita tentang hobi, kemudian menjadi sebuah ide untuk pembinaan di Lapas dengan melakukan penangkaran burung murai dan aviari mini," jelasnya. 

Menurut Dicki, pembinaan ini sangat positif. Selain untuk menyalurkan hobi dan ketenangan juga akan menghasilkan prospek bisnis yang sangat menguntungkan. Apalagi dilihat burung yang ditangkarkan adalah murai batu jenis medan.

"Burung yang ditangkarkan adalah jenis murai batu medan. Selain suara yang bagus dan unik, perawatannya juga sangat mudah. Saat ini, kita memiliki lima pasang burung murai untuk dikembangbiakan. Tidak hanya burung murai, masih banyak beragam jenis burung lain mulai dari murai batu, kacer, kenari, branjangan, kolibri ninja, love bird dan masih banyak lagi," ungkap Dicki.

Dia berharap, program penangkaran burung ini dapat memberikan manfaat kepada WBP. "Sehingga bisa dijadikan keterampilan yang bisa menghasilkan cuan ketika mereka bebas nanti," pungkasnya.