Viral, Warga PALI Dikejutkan Penampakan Tapir, Hewan Langka yang Terancam Punah

Hewan langka Tapir muncul ke pemukiman warga di Kabupaten PALI/ist
Hewan langka Tapir muncul ke pemukiman warga di Kabupaten PALI/ist

Warga Desa Tempirai, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir (PALI) dihebohkan dengan kemunculan hewan langka tapir yang berkeliaran di pemukiman, Senin (18/7/2022) dini hari.


Tapir sendiri merupakan hewan mamalia introvert yang memiliki empat spesies dan tersebar di dunia. Hewan yang terancam punah ini tiga spesiesnya yakni Tapius Bairdii, Tapirus pinchaque dan Tapirus terrestris berada di hutan-hutan wilayah Amerika Selatan dan Tengah. Sedangkan tersebar di Asia Tenggara hanya satu spesies yakni Tapirus indicius.

Kemunculan hewan langka yang pertama kali diketahui oleh Redy (38), warga setempat itu langsung direkam menggunakan kamera HP. Rekaman berdurasi 30 detik itu langsung tersebar ke masyarakat. 

"Kami lagi berjaga (getah), kemudian dikejutkan adanya suara langkah binatang. Kami intai ke arah kolam getah, rupanya ada seekor binatang menyerupai babi, tetapi warnanya putih dan hitam yang berjalan dan melompat ke kolam getah. Lalu kami merekam kejadian itu," ujar Redy Senin (18/7/22).

Dikatakan Redy bahwa saat mengintai binatang tersebut, dirinya hanya mengamati gerak gerik binatang itu tanpa mengganggunya. "Kami biarkan hewan itu berjalan dan masuk kolam hingga akhirnya binatang itu berjalan ke arah perkebunan karet milik warga dan menghilang dikegelapan malam," tambahnya. 

Setelah binatang itu menghilang, tak lama kemudian warga yang mengetahui kejadian kehadiran binatang langka itu berdatangan untuk memastikan kabar tersebut.

Sementara, Penting Harianto salah satu tokoh masyarakat Tempirai mengatakan bahwa setelah dirinya mendapat kabar dari penjaga pangkalan getah langsung menuju lokasi. 

"Setelah melihat video rekaman dan memperhatikan bekas telapak kaki binatang berwarna hitam dan putih itu, dipastikan hewan tersebut adalah Tapir atau disebut warga dusun kami adalah Tenok," bener dia. 

"Binatang ini diketahui masuk kategori satwa yang dilindungi di Indonesia. Untuk masyarakat Desa Tempirai tidak perlu was-was menyikapi kehadiran binatang ini, karena tidak akan mengganggu pada manusia atau pun hewan peliharaan. Meski demikian, tetap kita harus berjaga," kata dia. 

Dijelaskan tokoh masyarakat ini bahwa Tapir merupakan hewan herbivora yang  menyukai daun muda atau cabang yang baru tumbuh serta rerumputan dan tanaman perdu. Selain itu, satwa ini juga memakan buah yang jatuh ke tanah seperti nangka, durian, semangka, dan mentimun. Ketika makan, tapir biasanya menarik tumbuhan sampai merunduk.

"Makanan Tapir ini sama seperti sapi atau kambing, jadi tidak akan menganggu kita apalagi hewan peliharaan. Tapir masuk ke permukiman diduga mencari makan, karena hutan kita sudah menipis. Kalau menemukannya, biarkan saja dan giring kembali kedalam hutan supaya keberadaan binatang ini tetap terjaga," tandas dia.