Mobil Mercedes-Benz yang biasa dipakai untuk membawa Wakil Presiden Indonesia, Ma'ruf Amin sedang diisi BBM menggunakan jeriken di pinggir jalan raya.
- Pria Asal California Dinyatakan Tidak Bersalah Usai 33 Tahun di Penjara
- Raksasa Sepatu dan Pakaian Olahraga Bakal Tinggalkan Rusia Seutuhnya
- Berburu Kuliner Tradisional di Ajang Formula E, Ada Bir Pletok hingga Empek-empek Khas Palembang
Baca Juga
Hal itu diketahui dari video yang viral di media sosial. Dari video beredar, sedan berkelir hitam dengan nomor plat RI 2 diisi bensin melalui jeriken yang dihubungkan dengan selang coklat.
Terkait hal itu, keamanan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun angkat bicara. Dia menyebutkan bahwa video tersebut terjadi saat Wapres tengah melakukan kunjungan kerja ke Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (8/7).
"Mobil RI 2 bukan mogok atau kehabisan bensin, melainkan penambahan BBM karena perjalan jauh via darat PP ( Jakarta - Sukabumi )," tulis keterangan keamanan Wapres, Sabtu (11/7).
Dia menambahkan, setiap perjalanan jauh memang selalu membawa BBM cadangan baik untuk kendaraan mobil, maupun motor pengawalan.
"Setiap perjalanan jauh memang selalu membawa BBM cadangan untuk semua kendaraan yang mengikuti," tambahnya.
Diketahui, mobil yang digunakan Ma'ruf Amin itu merupakan mobil Mercedes-Benz S600 Guard. Sedan asal Jerman itu merupakan mobil yang mempunyai perlindungan dengan tingkat proteksi level VR9 (level eropa).
Mercedes-Benz S 600 Guard dirancang berdasarkan pengalaman bertahun-tahun Mercedes-Benz dalam membangun kendaraan perlindungan khusus.
Mobil tersebut dilengkapi 600 mesin bensin V12, yang mampu tenaga 530 hp dan torsi 830 Nm. Mobil ini dibekali transmisi otomatis 7G-TRONIC. S-Guard juga mengklaim bahwa konsumsi bahan bakar secara otomatis akan lebih hemat saat mobil dalam kondisi pelarian dari zona berbahaya atau menghadapi ancaman.
Selain itu, mobil ini disebut-sebut memiliki fitur self-sealing yang disematkan pada tangki bahan bakar minyak. Fitur itu diklaim memiliki tingkat keamanan tertinggi.
- Gempa Tremor Gunung Dempo Masih Terjadi Hingga Hari Ini
- Munarman Divonis Tiga Tahun, Aktivis Sumsel: Hakim Terlalu Mengada-ada
- Akibat Gempa, Turki akan Kembalikan Jadwal Pemilu ke Juni