Utilitas Jadi Penghambat Pembangunan Fly Over Angkatan 66 Palembang

Ist/Rmolsumsel.id
Ist/Rmolsumsel.id

Pembangunan Fly Over Angkatan 66 Palembang terus berlanjut. Meski telah mencapai 15 persen, namun untilitas yang berada di sepanjang jalan saat ini masih jadi penghambat pengerjaan.


Hal itu terungkap saat Komisi IV DPRD Sumsel melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pembangunan Flyover Angkatan 66 Palembang, Jumat (12/8/2022) sore. 

Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Holda mengatakan, pembangunan Flyover diharapkan dapat mengatasi kepadatan lalu lintas. "Sudah ada perkembangan yang cukup bagus dan memang untuk saat ini ada hambatan sedikit. Dalam waktu dekat ini kendala tersebut  dapat segera diatasi," ujar dia.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Hasbi Asadiki menambahkan, untuk saat ini yang menjadi kendala salah satunya adalah adanya beberapa persil lahan yang belum terselesaikan, sehingga kita berharap dengan adanya pendekatan persuasif kepada masyarakat yang dilakukan oleh Pemprov Sumsel dalam hal ini Dinas PU BM dan TR yang memilki kewenangan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Untuk diketahui bahwa saat ini progres yang sudah tercapai untuk pembangunan Fly Over ini mencapai 15 persen, Sedangkan yang menjadi faktor penghambatnya adalah utilitas,” katanya.

Sekretarsis Dinas PU TR Sumsel, Novian Aswardani menjelaskan, pembangunan Flyover ini berjalan sesuai rencana, meski utilitas masih menjadi kendala. "Seperti kita ketahui terdapat beberapa  jaringan seperti telpon, jaringan air bersih, jaringan gas yang semuanya berada di bahu jalan protokol," ucap dia. 

“Artinya kita harus menggeser atau memindahkan semua utilitas tersebut dengan segera melakukan koordinasi kepada  seluruh instansi (stakeholder) yang ada demi memberikan pelayanan berupa keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang berada disepanjang jalur pembangunan tersebut sehingga masyarakat tidak merasa terganggu dengan adanya pembangunan Flyover ini," beber dia. 

Dijelaskannya bahwa utilitas yang  ada di sepanjang pembangunan Flyover ini seperti, adanya pipa gas bertegangan tinggi sehingga ada beberapa konstruksi yang harus ditambahkan agar berdampak terhadap penguatan pembangunan.

“Kami juga meminta maaf kepada masyarakat apabila didalam proses pembangunan Flyover membuat terganggunya arus lalu lintas," tandas dia.