Era digital membuat masyarakat lebih mudah dalam memasarkan barang ke luar negeri. Pemanfaatan teknologi ini harus dioptimalkan di kalangan UMKM sehingga dapat meningkatkan volume ekspor Indonesia.
- Sri Mulyani: Moody’s Akui Ekonomi Indonesia Tetap Kuat
- Ekonom: Jika Ahok jadi Dirut Pertamina, Bakal Berdampak Ekonomi Politik Indonesia Merugi
- Luhut: Ekonomi Indonesia Stabil saat Covid-19 karena Peran Kades
Baca Juga
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Marolop Nainggolan mengatakan pertumbuhan ekonomi digital telah membuka peluang perdagangan secara global. “Untuk itu, pelaku usaha, khususnya UKM harus memaksimalkan niaga elektronik untuk menembus pasar ekspor,” Marolop saat menjadi narasumber Webinar beberapa waktu lalu.
Ia menyampaikan, saat ini ekonomi digital di dunia, termasuk Indonesia tumbuh sangat pesat. Namun demikian, kontribusi ekonomi digital masih relatif kecil terhadap ekonomi nasional.
“Pada 2020, kontribusi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp632 triliun atau baru 4 persen dari produk domestik bruto (PDB). Namun, pada 2030 nilai ini diperkirakan tumbuh delapan kali lipat menjadi Rp4.531 triliun atau 18 persen terhadap PDB,” jelasnya.
Marolop melanjutkan, Kemendag mendorong kontribusi UKM dalam aktivitas ekspor, sekaligus meningkatkan jumlah UKM yang melakukan ekspor sebesar 1.500 UKM ekspor per tahun. Pada 2020, terdapat lebih dari 12 ribu UKM yang melakukan ekspor atau setara dengan 83,26 persen eksportir Indonesia.
“Namun demikian, kontribusi nilai ekspor UKM hanya sebesar 4,39 persen dari total ekspor Indonesia. Hal ini memperlihatkan perlunya inovasi dalam meningkatkan partisipasi UKM Indonesia pada aktivitas ekspor,” pungkasnya.
- Lion Parcel Buka Peluang Usaha di Palembang, Ajak Masyarakat Jadi Agen Pengiriman
- Wabup Sumarni Siapkan Program Pemberdayaan Penjahit Lokal dalam 100 Hari Kerja
- Cita Rasa Palembang Mengudara: Produk UMKM Lokal Hadir di Penerbangan Garuda Indonesia