Tumpukan Sampah di Muara Enim Perburuk Citra Adipura, Armada Pengangkut Kesulitan Dapat Solar

Tampak tumpukan sampah di Muara Enim/Foto:Noviansyah
Tampak tumpukan sampah di Muara Enim/Foto:Noviansyah

Sebagian masyarakat di Kabupaten Muara Enim kini tengah mengeluhkan tumpukan sampah yang menggunung di sejumlah titik. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan bau tak sedap dan kotor, tetapi juga mengganggu estetika kota yang telah meraih penghargaan Adipura selama 15 tahun berturut-turut.


Pantauan di lapangan pada Minggu (15/12) menunjukkan sampah menumpuk di sekitar tempat pembuangan hingga memenuhi pinggir jalan. Meski petugas kebersihan terus berupaya mengangkut sampah, jumlahnya yang sudah terlanjur banyak membuat pemandangan kota kurang sedap dipandang.

Menurut Yani (40), salah seorang pengguna jalan, tumpukan sampah sudah terlihat sejak Sabtu (14/12) dan terus bertambah hingga hari ini. Dia menilai, tumpukan sampah ini bisa mencoreng citra Adipura yang didapat Muara Enim.

"Sampah ini mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Jangan sampai mencoreng citra Muara Enim sebagai kota Adipura," ungkapnya.

Kepala UPTD Persampahan Muara Enim, Rulli Afri, menjelaskan permasalahan tumpukan sampah ini dipicu oleh sulitnya memperoleh BBM jenis Solar. Kondisi ini menyebabkan armada truk sampah kesulitan beroperasi.

"Selama ini, kami membeli Solar di SPBU Kepur Muara Enim. Namun, SPBU tersebut sudah tidak beroperasi lebih dari sebulan karena kerusakan server. Akibatnya, kami harus mencari BBM hingga ke Kabupaten Lahat, tetapi sering kalah bersaing dengan angkutan batubara," jelas Rulli.

Dia memastikan pihaknya terus berupaya mengangkut sampah secara bertahap meskipun terkendala pasokan Solar. "Secara bertahap kita upayakan diangkut (sampah), karena kondisi armada kita siap hanya kesulitan BBM saja," jelasnya.

Sementara itu, pengelola SPBU Kepur, Jhon membenarkan bahwa SPBU tersebut telah berhenti beroperasi selama lebih dari satu bulan. Hal ini disebabkan kerusakan server yang masih dalam perbaikan di Medan.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami juga rugi karena tidak bisa berjualan. Mudah-mudahan server segera diperbaiki sehingga SPBU bisa kembali normal," harap Jhon.