Tren Baru Pasar Properti: Konsumen Lebih Pilih Rumah Mewah, Permintaan Gudang Meningkat

CEO IncomeRealti, Endang Wisiati Wierono (mayahasan/Rmolsumsel.id)
CEO IncomeRealti, Endang Wisiati Wierono (mayahasan/Rmolsumsel.id)

Penjualan properti tahun ini menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan yang signifikan. Namun, terdapat pergeseran fokus dari penjualan rumah subsidi ke rumah komersial, serta peningkatan penjualan pergudangan. 


Hal ini diungkapkan oleh CEO IncomeRealti, Endang Wisiati Wierono, yang menyatakan bahwa sejak awal tahun, penjualan perumahan komersial terus tumbuh dengan baik.

Menurut Endang, banyak pengembang yang sebelumnya bermain di pasar rumah subsidi FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) kini mulai melirik pembangunan rumah komersial. "Saat ini, konsumen yang membeli rumah lebih mengutamakan gaya hidup dan eksistensi kemapanan," ujarnya saat dibincangi Kantor Berita RMOL Sumsel, pekan lalu.

Endang menambahkan, konsumen kini lebih selektif dalam mencari rumah berkualitas. Rumah komersial dengan harga mulai dari Rp 1,6 miliar untuk tipe 84, Rp2 miliar untuk tipe 125, dan Rp 3 miliar untuk tipe 218, mengalami penjualan yang sangat baik. 

"Harga rumah sudah mulai membaik setelah pandemi COVID-19, namun pasar penjualan rumah masih sulit dipetakan karena banyaknya stok rumah yang belum terjual," jelasnya.

Meski demikian, Endang berharap pertumbuhan penjualan rumah tidak hanya terjadi pada rumah komersial, tetapi juga di sektor perumahan subsidi. Tahun ini, kenaikan harga rumah mencapai rata-rata 10 persen dibandingkan tahun lalu untuk seluruh tipe rumah.

Selain rumah komersial, penjualan properti pergudangan juga menunjukkan tren positif. Peningkatan ini didorong oleh banyaknya perusahaan yang melakukan ekspansi di Sumatera Selatan, terutama di sektor alat berat, industri pupuk, dan distribusi. 

"Produk-produk seperti pupuk, barang paket, dan alat-alat berat membutuhkan gudang untuk penyimpanan, sehingga hal ini menjadi penunjang perbaikan penjualan properti selain rumah," tambah Endang.