TKN: Gibran Kena Serangan Spin Doctor Program Makan Siang Gratis

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka/Ist
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka/Ist

Ada framing yang sengaja dibangun pihak tidak bertanggung jawab untuk menyerang calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka terkait Program Makan Siang dan Susu Gratis.


Salah satunya soal potongan video pernyataan Gibran yang menyebutkan program tersebut sudah dirasakan 400 juta anak. Potongan video tersebut makin ramai karena dinarasikan seolah-olah jumlah anak tersebut ada di Indonesia dan tidak sesuai dengan jumlah asli penduduk.

Menurut Jurubicara TKN Prabowo-Gibran, Arumi Bachsin, video yang beredar sengaja dipotong pihak tidak bertanggung jawab untuk menghilangkan substansi yang disampaikan Gibran saat berpidato dalam acara konsolidasi di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu lalu (10/12).

"Data 400 juta anak tersebut diperoleh dari United Nations World Food Program. Bagian penjelasan mengenai 400 juta anak di sekitar 70 negara dipotong," ujar Arumi dalam keterangannya, Sabtu (16/12).

Arumi mengatakan, akibat video yang dipotong tersebut membuat pernyataan Gibran menjadi tidak sesuai konteksnya, sehingga terkesan memberikan data yang salah mengenai jumlah anak di Indonesia.

Istri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak itu berharap, ajang Pilpres 2024 bisa dijadikan sarana edukasi politik bagi masyarakat, bukan justru menyebarkan berita bohong dan kampanye hitam.

"Ada yang bilang ini istilahnya spin doctor. Pernyataan seseorang dipenggal lalu ditambahkan narasi melalui caption seakan-akan pernyataan itu salah. Padahal jika dikutip lengkap tanpa dipotong-potong, faktanya sangat berbeda," tutur Arumi.

Berdasarkan studi World Food Program dari PBB, program makan siang di sekolah sudah dilakukan di sekitar 70 negara dan telah membantu 418 juta anak, di antaranya menjangkau 120 juta anak di India, serta untuk negara ASEAN yang menerapkan program serupa ada di Malaysia, Filipina, Kamboja dan Thailand.

"Monggo bisa dicek di website wfp.org, ada namanya program school meals, dan koalisi makan di sekolah atau school meals coalition yang telah diikuti 76 negara sebagaimana dicantumkan di laporan State of School Feeding 2022 Report," demikian Arumi menutup.