Tiga Bulan Tak Dibayar, Feeder LRT Musi Emas Mogok Operasi

Feeder LRT Palembang mogok operasi/Foto:RMOL
Feeder LRT Palembang mogok operasi/Foto:RMOL

Sejumlah sopir Feeder LRT Musi Emas yang bernaung di PT Transportasi Global Mandiri (TGM) melakukan aksi mogok operasi dan mendatangi Balai Pengelola LRT Sumsel, Jum'at (1/9/2023) siang.


Aksi mogok ini mereka lakukan untuk meminta Balai Pengelola LRT Sumsel segera membayar uang sesuai perjanjian kepada PT TGM dan menandatangani kontrak kerjasama.

"Demo menuntut gaji kami, gaji kami belum dibayar. Anak dan istri kami sudah kelaparan semua. Kalau sudah dibayar, kami tidak akan demo lagi. Selesai sudah itu saja," kata sopir Feeder LRT Musi Emas Muhammad Anang Roni.

"Baru sebulan inilah. Kalau untuk ke PT kami sudah tiga bulan ini belum disetor oleh pihak LRT ini. Belum ada kejelasan, maka dari itu kami datang kesini," tambah dia saat diwawancarai di lokasi.

Sementara itu, driver lainnya yang enggan menyebutkan nama mengatakan, selama ini pihak PT TGM menutupi uang gaji mereka, meskipun pihak perusahaan belum menerima pembayaran dari Balai Pengelola LRT Sumsel.

"Dua bulan ini gajinya lancar, meskipun terlambat jauh. Selama ini, pihak perusahaan yang menutupi uang gaji kami, baru sebulan ini yang belum dibayar, karena perusahaan belum dibayar oleh balai," kata dia.

Dia juga mengatakan, kedatangan dia bersama rekan-rekan untuk menuntut pihak Balai Pengelola LRT Sumsel segera menandatangani kontrak kerjasama dengan PT TGM selaku pengelola Feeder LRT Musi Emas wilayah Palembang II.

"Kami juga meminta kejelasan kontrak, karena kata dirut kalau tidak ada kontrak kerjasama kami tidak akan beroperasi lagi. Jadi sampai sekarang belum ada kepastian lagi, berapa lama kami akan bekerja," tambah.

Pantauan wartawan, setelah menunggu hampir dua jam, para sopir Freeder LRT Musi Emas diminta untuk masuk menemui perwakilan dari Balai Pengelola LRT Sumsel. Hanya saja, ketika wartawan mencoba ikut masuk dilarang oleh petugas keamanan.

"Memang dilarang Buk. Dari dalam, humas (melarang). Nanti saya telponkan saja," ucap salah satu petugas keamanan yang berjaga di pos pintu masuk Balai Pengelola LRT Sumsel. (DP).