Bisa dipastikan bahwa tidak ada orang maupun pemerintahan yang benar-benar tahu dan sadar, bagaimana cara untuk menangani krisis yang dipicu oleh pandemik Covid-19. Tak terkecuali Spanyol, yang pernah mengalami Pandemi Flu Spanyol 1918.
- Soal Daun Sungkai, IDI Palembang: Belum Ada Uji Klinis Obat Terapi Covid-19
- Karantina Sumsel Perketat Pengawasan Lalu Lintas Hewan Rentan PMK
- Mau Vaksin Booster, Berikut Cara Cek Jadwal dan Tiket
Baca Juga
Demikian dikatakan Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, di mana menurut dia tidak ada satu negara pun yang bisa menangani pandemik Flu Spanyol 1918 dengan sangat ahli. Sama halnya dengan Pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi.
"Dunia berbeda, dulu mungkin jumlah penduduknya 1,3 sampai 1,4 miliar, sekarang sudah 7,5 miliar. Sistem teknologinya pun berbeda dan tantangannya beda," ujar Jonan dalam webinar Infobank "Managing The Uncertainty: Accelerating Digital Transformation in Pandemic" pada Jumat (15/5/2020).
Meski begitu, Jonan mengaku yakin, selama vaksin Covid-19 belum ditemukan dan diimplementasikan, manusia harus menciptakan atau beradaptasi dengan situasi "new normal".
"Tapi pada intinya, ga ada (negara) yang bisa, ga ada satu policy yang siap," tegas mantan Menteri ESDM itu.
Memberikan contoh, mantan Direktur PT KAI itu mengatakan, hingga akhir Februari pun Jepang masih terus berusaha untuk mengadakan Olimpiade 2020, hingga pada akhirnya menyerah.
"Dulu Singapura kita anggap kok ga ada masalah pada awal Januari Februari. Begitu dilihat, outbreaknya juga tinggi," pungkasnya.[ida]
- Cakupan Vaksinasi Tembus 400 Juta Dosis, Kelompok Lansia Jadi Prioritas
- Walikota London Khawatir, Varian Omicron Melonjak Hingga 30 Ribu Perhari
- Tak Perlu Berobat ke Luar Negeri, RS Bhayangkara M Hasan Sudah Miliki MRI 3 Tesla