Terobos Palang Pintu, Pria Paruh Baya di Muara Enim Meninggal Dunia

Tampak petugas melakukan olah TKP lakalantas Motor vs KA yang menyebabkan satu korban jiwa/ist.
Tampak petugas melakukan olah TKP lakalantas Motor vs KA yang menyebabkan satu korban jiwa/ist.

Rudi Hartono (40) warga Desa Suka Menang Muara Enim harus meregang nyawa dengan cara tragis, lantaran ditabrak kereta api usai menerobos palang pintu perlintasan Desa Sigam, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Kamis (10/11/2022).


Dari informasi yang dihimpun, peristiwa naas itu berawal ketika korban yang mengendarai sepeda motor Honda Revo BG 5772 YAE nekat melintasi rel kereta api dengan menerobos palang pintu yang sudah tertutup. 

Awalnya, saat hendak melintas, pintu perlintasan tertutup karena Kereta Api Babaranjang dari arah Palembang menuju Lahat lewat. 

Setelah selesai melintas Kereta Api Babaranjang, korban mengira aman dan langsung menerobos pintu perlintasan yang belum terbuka. Padahal dari arah berlawanan tanpa sepengetahuan korban masih ada Kereta api penumpang S.10C Bukit Selero Lubuk Linggau -Kertapati dari arah Prabumulih menuju Palembang yang dikemudikan oleh masinis Hacy H (33) dan asisten masinis Dwi Bagus (32). 

Karena posisi sudah terlalu dekat, Kereta Api penumpang tersebut menabrak korban hingga terpental bersama motornya. Melihat hal tersebut warga  langsung memberikan pertolongan dengan membawa korban ke Puskesmas Gelumbang, namun nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia.

Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi didampingi Kapolsek Gelumbang Iptu Rendi Nopriadi, membenarkan adanya kejadian tersebut yang menyebabkan satu korban jiwa.

Saat ini, lanjut Kapolres, pihaknya telah melakukan oleh TKP, memeriksa saksi-saksi dan mengamankan barang bukti satu unit sepeda motor Honda Revo warna Hitam BG 5772 YAE. Dari hasil pemeriksaan para saksi-saksi ini murni kelalaian korban karena menerobos palang pintu. 

"Sudah ada palang pintu, artinya tidak boleh lewat, itu untuk keselamatan, jadi patuhilah itu," pungkasnya. 

Sementara, Kabag Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryati mengatakan PTKAI sebagai operator turut berduka dan prihatin atas kejadian tersebut. 

Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan semua pihak dan stakeholder terkait hal lainnya untuk mengurangi angka kecelakaan lalulintas di perlintasan sebidang dengan terus mengingatkan dan mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan tidak menerobos setiap melewati perlintasan kereta api, yang dijaga ataupun tidak dijaga, karena untuk keselamatan perjalanan kereta api dan masyarakat itu sendiri.