Termakan Usia, Jembatan Penghubung Antar Desa di OKI Ambruk

Jembatan penghubung dua desa di OKI ambruk. (ist/rmolsumsel.id)
Jembatan penghubung dua desa di OKI ambruk. (ist/rmolsumsel.id)

Jembatan penghubung antar Desa Simpang Tiga, Kecamatan Tulung Selapan dengan Kecamatan Cengal, Kabupaten OKI ambruk pada Selasa (19/3).


Jembatan yang terbuat dari besi tersebut merupakan jalan pintas bagi masyarakat setempat untuk melakukan aktivitas.

Dikatakan warga sekitar, Aziz bahwa dengan ambruknya jembatan tersebut berdampak pada akses masyarakat yang setiap hari melintasi jembatan tersebut.

"Sejak jembatan ambruk, aktivitas masyarakat menjadi terganggu, karena itulah jalan pintas yang bisa dilalui untuk ke desa tetangga dan membuat perjalanan semakin dekat," katanya saat dihubungi pada Rabu (20/3) sore.

Dijelaskan saat ini jembatan besi sudah tidak bisa dilewati lagi dan telah ditutup permanen oleh warga setempat. 

"Pemdes simpang tiga secepatnya membuat jalur peralihan. Namun masih ada jalur lain yang bisa dilewati pengendara dengan memutar arah," ucapnya.

Aziz mengatakan, beruntung ketika ambruk, jembatan tersebut dalam keadaan sepi sehingga tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu. 

Selain itu, Aziz menuturkan bahwa hal itu mengakibatkan transportasi air menjadi terganggu. 

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Tapi dapat menghambat transportasi air, karena musim penghujan saat ini banyak warga yang melintasi jembatan,” terang dia, Rabu (20/3).

Aziz dan warga lainnya berharap, pemerintah dapat segera melihat langsung dan segera melakukan perbaikan agar jembatan berusia 20 tahun tersebut dapat segera difungsikan kembali.

Sementara itu, Pj Bupati OKI, Asmar Wijaya membenarkan adanya peristiwa tersebut. Asmar mengungkapkan, dirinya sudah mendapatkan laporan terkait ambruknya jembatan tersebut. 

Asmar menuturkan, jembatan besi tersebut dibangun sejak tahun 2004 silam dan memang digunakan sebagai akses kendaraan roda dua.

"Jembatan itu sudah berusia 20 tahun, jadi memang konstruksinya sudah rapuh," kata Asmar. 

Asmar menerangkan, konstruksi bangunan jembatan yang terbuat dari besi tersebut mengakibatkan jembatan tersebut tidak bisa diperbaiki kembali. 

Meskipun demikian, ambruknya jembatan penghubung tersebut tidak lantas mematikan akses jalan warga yang akan melintas. 

"Ada jalan alternatif lain bagi warga untuk melintas. Ini sudah disampaikan ke PUPR,” bebernya.

Asmar juga telah memerintahkan instansi dinas PUPR OKI supaya dimasukkan ke dalam program.

"Kita lihat dulu seperti apa nantinya, bisa dibangun kembali di lokasi tersebut ataupun bisa di tempat lain. Yang pasti kalau untuk perbaikan tidak bisa lagi karena tidak memungkinkan," ucapnya.

Asmar menginstruksikan pemerintah kecamatan untuk segera menyingkirkan puing bangunan jembatan yang ambruk tersebut agar tidak mengganggu lalulintas sungai. 

"Saya juga sudah memerintahkan agar puing besi jembatan itu segera disingkirkan. Dikarenakan tempat itu merupakan akses jalur speed boat atau perahu," pungkasnya.