Terkait PJJ, Ini Permintaan Herman Deru ke Provider

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menyatakan, terkait proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring bagi para pelajar saat ini, dirinya meminta kepada perusahaan provider untuk membantu beberapa hal.


"Kalau kita kaitkan dengan core bisnisnya dengan Telkomsel ini, kita juga menyampaikan permasalahan dan minta tolong kepada Telkomsel ini, terkait persoalan study from home yang masih berjalan ini. Ada empat hal yang menjadi masalah di setiap provinsi yang luas wilayahnya seperti di Sumsel," kata Herman Deru, usai menerima penyerahan bantuan APD dari PT Telkomsel Region Sumbagsel, di Graha Bina Praja Pemprov Sumsel, Selasa (18/8/2020).

Lebih lanjut Herman Deru menjelaskan, sejumlah persoalan yang dihadapi para pelajar di Sumsel ini terkait PJJ adalah ketersedian gadget, sinyal yang berat, kuota internet, dan tanggung jawab dari perusahaan provider, khususnya Telkomsel terhadap proses edukasi para pelajar di Sumsel selama proses PJJ ini masih diberlakukan.

"Tapi untuk gadget ada yang mahal dan murah, bisa kita atasi itu. Kedua, sinyal ini berat, yang mampu hanya provider tidak bisa Pemda, kalau Pemda bisa bikin boster sinyal sudah saya buat. Ada (boster sinyal) yang dibuat oleh siswa SMK kita, baru sebatas ruang lingkup yang terbatas," papar Herman Deru.

Selanjutnya untuk persoalan kuota masih menurut Herman Deru, karena Telkomsel tidak mungkin memberikan kuota internet secara gratis kepada seluruh pelajar di Sumsel yang mengikuti PJJ, Herman Deru meminta kepada Telkomsel untuk setidaknya dapat memberikan bantuan potongan harga bagi para pelajar.

'Tapi jangan dinaikkan terlebih dulu harganya, baru diberikan potongan harga, karena itu cara lama," sebut Deru.

Terakhir sambung Deru, Telkomsel harus bertanggung jawab terhadap edukasi, karena diakui Gubernur, memang bukan persoalan mudah selama proses PJJ ini yang dilakukan tanpa tatap muka langsung antara guru dan murid. 

'Saya minta Telkomsel untuk membuat sejenis pelatihan kepada lembaga tertentu seperti Disdik. Tapi target saya tidak ada blank spot, saya ingin Sumsel tidak ada wilayah blank spot lagi," pungkasnya.