Dalam sebulan aksi penjambretan di Jalan Sambung Rasa, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni Palembang sudah terjadi dua kali hal ini sangat meresahkan warga.
- Terlilit Utang, Seorang Juru Parkir Nekat Jambret Honorer Kejati Sumsel
- Modus Isi Pulsa, Saudara Kembar di Lubuklinggau Jadi Pelaku Jambret
- Pengamen Jambret Gelang Emas Senilai Rp 34,5 Juta di Lubuklinggau
Baca Juga
Aksi pelaku terekam CCTV, dimana pelaku menggunakan jaket ojek online. Pertama pelaku mencoba menjambret seorang ibu-ibu pada Rabu 4 Juli 2024 , namun aksinya gagal. Setelah itu pelaku kembali beraksi menjambret hp anak sma yang sedang jalan.
Ditemui Senin siang (5/7/24) salah satu korban jambret bernama Nuri mengatakan dirinya kena jambret saat hendak pulang dari mengantar paket. Saat hendak masuk komplek dirinya diikuti pria bermotor yang memakai jaket ojek online dan langsung menarik kalungnya.
"Tapi pelaku gagal menarik kalung saya hanya lepas dan masih menempel di lehernya, kalau ciri-cirinya pelaku menggunakan jaket online warna hijau. kemaren baru kejadian lagi korbannya anak SMA hp nya di jambret di lokasi yang sama," ungkap Nuri.
Ketua RT 22 M Nur menambahkan aksi penjambretan di wilayahnya sudah dua kali terjadi dengan pelaku yang sama. pertama korbannya ibu rumah tangga namun gagal kedua terjadi lagi korbannya anak sma yang sedang bermain hp saat pergi sekolah.
"Dua kali penjambretan di lokasi yang sama di Jalan Sambung Rasa Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan, Kalidoni. kalau di lihat dari cctv pelaku ini sama dengan kejadian pertama," ujarnya.
Setelah kejadian penjambretan ini Nur menghimbau warga untuk berhati-hati kalau keluar rumah jangan sampai memancing tindakan kejahatan.
"Untuk warga agar tidak menggunakan perhiasan kalau keluar rumah agar tidak menjadi korban tindakan kejahatan dan jangan bermain hp di jalan,"pesannya.
- Berkas Perkara Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di TPU Talang Kerikil Dilimpahkan ke Kejari Palembang
- Beraksi Seorang Diri, Spesialis Bobol Minimarket di Palembang Tertangkap
- Harga Emas Turun Rp 10.000, Ini Penyebabnya