Terdepak dari Kursi Pimpinan DPRD, Nasib Ketua Demokrat Sumsel Cik Ujang di Ujung Tanduk

Ketua DPD Demokrat Sumsel Cik Ujang. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Ketua DPD Demokrat Sumsel Cik Ujang. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Kursi Ketua DPD Partai Demokrat Sumsel yang saat ini dipegang oleh Cik Ujang tampaknya berada dalam tekanan berat. 


Bahkan informasinya, nasib Cik Ujang berada di ujung tanduk atau di ambang pemecatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat.

Hal itu diyakini lantaran Cik Ujang dinilai gagal meningkatkan eksistensi Demokrat di Sumsel. Bahkan hasil Pileg 2024 lalu, DPD Demokrat dipastikan terdepak dari kursi pimpinan di DPRD Sumsel.

Pengamat Politik Bagindo Togar menilai, turunnya suara partai berlambang mercy itu sudah diprediksi sejak Cik Ujang terpilih aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) IV Partai Demokrat Sumsel tahun 2021.

Menurut Bagindo, kiprah Cik Ujang dalam kancah perpolitikan di dianggap belum matang. Sehingga dia pesimis Partai Demokrat akan lebih eksis dari pencapaian kepengurusan sebelumnya.

"Sejak awal Cik Ujang terpilih saya sudah pesimis Demokrat ini bakal eksis. Akhirnya terbukti dari perolehan Pileg 2024 lalu, perolehan kursi Demokrat turun lagi. Parahnya di Demokrat harus kehilangan kursi pimpinan di DPRD Sumsel," ungkap Bagindo.

(Baca: https://www.rmolsumsel.id/cik-ujang-terpilih-aklamasi-pimpin-demokrat-sumsel-pengamat-saya-pesimis)

Melihat perolehan suara kursi di DPRD Sumsel yang terus menurun, Bagindo menilai Cik Ujang telah gagal mengangkat eksistensi partai. 

Sebenarnya perolehan kursi Partai Demokrat di Sumsel terus mengalami penurunan pasca lengsernya Susilo Bambang Yudhoyono dari kursi kepresidenan. Berbagai konflik internal yang terjadi di tubuh partai cukup mengganggu konsentrasi partai dalam memenangkan Pileg. 

Terbukti, dari pada periode 2009-2014, perolehan kursi Demokrat yang tadinya 13 kursi turun menjadi 11 kursi di periode berikutnya. Penurunan terus berlanjut di periode 2019-2024 dengan 9 kursi. Meski begitu, Demokrat tetap berada jajaran pimpinan atau masuk empat besar di DPRD Sumsel. Namun di tahun ini, Demokrat terdepak dari posisi empat besar dan kehilangan kursi pimpinan di Pileg 2024 lalu. 

"Jika kita lihat dari indikator perolehan suara dan hasil Pileg, Cik Ujang sudah dapat dikatakan gagal memimpin Demokrat Sumsel. Hasil Pileg 2024 menunjukkan penurunan yang signifikan hingga kehilangan kursi pimpinan. Maka wajar jika dia akan dievaluasi dan kemungkinan dilengserkan, karena kiprahnya yang dinilai belum matang sejak terpilih," tegasnya.

Disamping itu, Bagindo juga menilai kapasitas Cik Ujang sebagai Ketua DPD Demokrat Sumsel jauh dari harapan. Hal itu mengacu dari levelitas kader, karir politik, komitmen organisatoris maupun pengalaman, plus dalam network strategis dengan kekuatan dan partai politik lain.

"Pimpinan partai itu harus memiliki pengalaman dan keterampilan politik yang teruji, serta memiliki kualitas intelektual yang memadai. Namun, modal sosial dan politiknya Cik Ujang belum mencapai standar yang dibutuhkan. Karena Cik Ujang lebih fokus dan concern mengurus jabatan yang diembannya, dimana predikat sebagai bupati jelas lebih memberi beragam previllege serta fasilitas yang menaikkan status sosial ekonomi maupun eksistensinya," pungkasnya.