Tekan Angka Stunting, 400 Tim Pendamping Keluarga Diminta Lakukan Edukasi di Lubuklinggau

Rakor percepatan penanganan rembuk stunting.(foto Istimewa)
Rakor percepatan penanganan rembuk stunting.(foto Istimewa)

Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Yetti Oktarina Prana mengajak semua pihak untuk bekerjasama dalam rangka pencegahan dan juga penurunan risiko stunting.


Dia mengaku khawatir angka stunting semakin meningkat bila tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat. 

"Semua pihak perlu berperan aktif dalam penanganan angka risiko stunting. Kalau tidak cepat ditangani, generasi kita terancam stunting. Oleh karena itu, mari sama-sama bekerja keras dalam pencegahan ancaman stunting," kata Yetti, Kamis (1/9).

Yetti menyampaikan itu dalam rakor percepatan penanganan rembuk stunting yang berlangsung di ruang rapat Pemkot Lubuklinggau.

"Kepada 400 anggota tim pendamping keluarga dapat melaksanakan edukasi kepada keluarga betapa pentingnya menjaga dari resiko stunting," ungkapnya.

Sementara itu Penjabat Sekda Kota Lubuklinggau, H Imam Senen menjelaskan terkait stunting pemerintah mulai dari tingkat paling bawah sampai tingkat kita terus melakukan kegiatan dan program pencegahan stunting. 

"Mulai dari pendataan, survei ke lapangan dan pendampingan keluarga terus kita upayakan disertai dengan berbagai program-program yang tepat sasaran," terangnya.

Sedangkan Kepala Bappeda Litbang, H Emra Endi Kesuma menjelaskan, pemerintah telah memberikan program berupa makanan tambahan di berbagai Posyandu. Khusus penanganan stunting, sebanyak 10 kelurahan yang beresiko memiliki bayi stunting dengan beberapa indikator penilaian.

"Meski 10 kelurahan tersebut menjadi fokus kita tetap kita sasar ke seluruh kelurahan yang ada di wilayah Kota Lubuklinggau,"ujarnya.