Tanggapi Video Viral Pesta Dugem di Poltekpar Palembang, Menparekraf Sebut Tidak Ada Pelanggaran

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno  saat membuka acara Nemuin Komunitas (Netas) di Poltekpar Palembang/ist
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat membuka acara Nemuin Komunitas (Netas) di Poltekpar Palembang/ist

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan tanggapan terkait video viral yang menunjukkan pesta dugem di Kampus Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang, yang menjadi perbincangan beberapa waktu lalu.


"Saya telah berkomunikasi dengan Direktur Poltekpar Palembang, Anwari Masatip, dan dapat dipastikan bahwa tidak ada aturan yang dilanggar oleh Poltekpar Palembang," ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat membuka acara Nemuin Komunitas (Netas) di Poltekpar Palembang, Sabtu (30/12).

Menurut Sandiaga, setelah mendapatkan penjelasan dari pihak Poltekpar tidak ditemukan pelanggaran hukum atau norma yang terjadi dalam insiden tersebut. 

"Anwari juga sudah menjelaskan kronologi kejadian dan meminta maaf. Saya memberikan arahan kepada Anwari tetap tenang, karena kita berada dalam bisnis Happiness (kebahagiaan). Namun, karena kita menggunakan fasilitas publik dan dana pemerintah, kita harus bertanggung jawab penuh," tambahnya.

Sandiaga juga menekankan pentingnya tanggung jawab terhadap masyarakat, terutama dalam aspek ekonomi. Meskipun mencari pekerjaan di Palembang mungkin sulit, namun menurutnya, industri ekonomi kreatif mampu menciptakan lapangan pekerjaan enam kali lipat lebih banyak dibanding sektor lainnya.

"Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah industri yang menciptakan kebahagiaan. Mahasiswa di sini belajar untuk mempersiapkan industri ini agar bisa beradaptasi dengan tren terkini," ungkapnya.

Menanggapi berita yang beredar secara online terkait video viral tersebut, Sandiaga Uno merespons dengan proporsionalitas. Jika ada hukum yang dilanggar atau adat dan norma kebudayaan yang tercederai, ia menegaskan agar diproses sesuai aturan.

"Namun, jika tidak ada pelanggaran, dijelaskan kepada publik bahwa ini adalah persiapan kaderisasi industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini adalah bagian dari persiapan para mahasiswa untuk mengakhiri semester dan siap memasuki dunia kerja," pungkasnya.