Kereta Api (KA) pengangkut Batubara rangkaian panjang (Babaranjang) rute Tanjung Enim – Tarahan, mengalami mengalami kecelakaan tunggal. Delapan rangkaian kereta api itu terguling di Emplasemen Penanggiran, Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim.
- Menuju Kabupaten Layak Anak, Muara Enim Andalkan Kolaborasi Lintas Sektor
- Edane Tampil Memukau di Muara Enim, Terpesona oleh Pindang Baung dan Semangat Musisi Muda
- Muara Enim Kucurkan Rp32,5 Miliar, Bangun Oprit Jembatan di Empat Petulai Dangku
Baca Juga
Peristiwa ini terjadi Selasa (4/10) pukul 11.50 WIB. KA Babaranjang Lokomotif CC 2052102/2052134 dengan masinis adalah Deni Suradinata dan Asisten Masinis Fajar melaju dari Tanjung Enim menuju Tarahan dengan membawa 60 rangkaian gerbong.
Pada saat di lintasan Emplasemen Penanggiran, terlihat ada gerbong yang anjlok dan di jalur I. Akibatnya, delapan gerbong kereta yang masing-masing mengangkut 50 ton batubara keluar dari jalur rel sehingga mengakibatkan delapan gerbong tersebut terguling.
Beruntung kejadian tersebut tidak mengganggu arus perlintasan kereta api. Baik itu kereta penumpang maupun kereta batubara rangkaian panjang (Babaranjang) tidak terganggu.
Menurut saksi mata, Isaman (60), mengatakan saat itu dirinya tengah membersihkan rumput di kebun miliknya yang bersebelahan dengan anjloknya gerbong kereta sarat muatan batubara.
Sebelum kejadian, kata dia, tampak para pekerja tengah memperbaiki jalur 1 emplasemen. Tak lama kemudian melintas kereta api mengangkut muatan batubara sehingga delapan rangkaian gerbong terakhir anjlok dan terguling diduga lintasan rel yang diperbaiki tanahnya labil.
“Posisinya rel jalur satu sedang diperbaiki. Mungkin kekuatan tanahnya kurang stabil. Tahu-tahu ada bunyi mungkin rel patah dan tiba-tiba ada delapan gerbong langsung terguling,” katanya.
Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. Sebab, saat itu para pekerja yang memperbaiki lajur 1 tersebut tengah istirahat makan di pondok miliknya.
“Untung nian kawan-kawan istirahat disini (Pondok). Kalau istirahat di pinggir rel mungkin sudah ditimpa batubara,” jelasnya.
Pantauan di lapangan, akibat peristiwa itu beberapa sarana mengalami kerusakan seperti gerbong dan lain sebagainya. Tampak petugas PT KAI sedang melakukan evakuasi dan pembersihan di sekitar lokasi.
Terpisah, Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti ketika dikonfirmasi mengatakan terkait adanya anjlokan KA Batubara di emplasemen Stasiun Penanggiran Kabupaten Muara Enim, saat ini pihaknya tengah fokus penanganan evakuasi dan melakukan upaya perbaikan sehingga ditargetkan dalam waktu dekat jalur dapat segera kembali normal.
“Kejadian tersebut tidak mengganggu jadwal perjalanan dan operasional kereta api penumpang maupun barang, seluruhnya tetap beroperasi secara normal. Kami sampaikan juga bahwa tidak ada korban jiwa pada kejadian ini. Adapun penyebab kejadian masih dalam pemeriksaan,” jelasnya.
- Menuju Kabupaten Layak Anak, Muara Enim Andalkan Kolaborasi Lintas Sektor
- Edane Tampil Memukau di Muara Enim, Terpesona oleh Pindang Baung dan Semangat Musisi Muda
- Muara Enim Kucurkan Rp32,5 Miliar, Bangun Oprit Jembatan di Empat Petulai Dangku