Tak Ingin Palembang Seperti Kota di Jawa, Ketua DPRD Sumsel Dukung Pembatasan Mobilitas Warga

Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati. (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati mendukung pemberlakuan ganjil genap kendaraan di Kota Palembang untuk membatasi mobilitas warga. Hal itu karena saat ini tren kasus Covid-19 sedang meningkat.


“Memang ada kebijakan-kebijakan yang diambil kepala daerah. Di mana instruksi kebijakan Mendagri tersebut sangat keras, bahwa Gubernur, Wali Kota dan Bupati dalam menyikapi PPKM harus tegas dan ketat, menyusul penyebaran Covid sudah sangat mengkhawatirkan,” kata Anita usai Rapat Paripurna DPRD Sumsel, Senin (5/7).

Karena itu, menurut Anita, pengetatan pemberlakuan ganjil genap yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumsel merupakan langkah yang baik untuk mengurangi mobilitas masyarakat di luar rumah.

“Kalau kita melihat Jakarta itu tutup, tutup, tutup, tidak ada kehidupan. Karena apa, memang sudah mengkhawatirkan. Tentunya kita tidak ingin Palembang menjadi seperti kota di Pulau Jawa yang tren Covidnya paling tinggi,” ujar politisi Partai Golkar ini.

Anita menyampaikan, meski tren peningkatan Covid-19 di Sumatra Selatan masih di bawah Pulau Jawa, namun pemerintah dan masyarakat tidak boleh lengah. Sehingga kebijakan pemberlakuan ganjil genap kendaraan itu bukan untuk melarang masyarakat untuk beraktivitas tapi membatasi agar jangan sampai tertular atau menulari orang lain.