Tak Disubsidi, Transmusi di Palembang Berhenti Beroperasi

Ilustrasi transmusi. (Dokumen Rmolsumsel.id)
Ilustrasi transmusi. (Dokumen Rmolsumsel.id)

Bus Rapid Transit (BRT) Transmusi harus menyetop operasionalnya. Lantaran, tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah daerah.


Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT SP2J Ahmad Novan, saat dihubungi Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (3/1).

Dia menjelaskannya, biasanya setiap tahun BRT Transmusi selalu mendapatkan subsidi untuk menjalankan operasionalnya. Namun, di tahun 2022 ini sepertinya tidak mendapatkan subsidi sehingga dengan tidak adanya subsisi otomatis BRT tidak dapat beroperasi. "Ini dikarenakan anggaran untuk melakukan operasional itu tidak ada," katanya.

Novan menjelaskan, semula pihaknya telah melakukan rapat dengan Komisi II DPRD Palembang dan telah menyetujui untuk subsidi yang akan diberikan. Dimana, pengajuan subsidi yaitu sebesar Rp17 miliar, setelah dievaluasi maka disetujui Rp12 miliar. Namu, fakta dilapangan ternyata tidak jalan. Pihaknya menjalankan anggaran ini tentunya karena atas perintah Dishub Palembang. Karena, setiap mata anggaran untuk BRT ada di Dishub Palembang. Namun, setelah dilihat ternyata anggaran tersebut tidak ada di Dishub.

"Kalau tidak ada subsidi tersebut berarti secara otomatis kami tidak bisa menjalan operasi, karena uangnya tidak ada kan," tegasnya.

Dia menjelaskan BRT Transmusi ini berjalan atas perintah Dishub sehingga berapa anggaran yang dikasih oleh pemerintah juga didiskusikan oleh Dishub untuk mengetahui berapa unit yang akan dijalankan serta berapa tenaga yang dipekerjakan. Semua diatur oleh Dishub Palembang. Karena itu, dia pun kebinungan saat ini dan memilih untuk menyetop operasional BRT Transmusi sementara. "Rencananya besok akan dilakukan audensi dengan DPRD dan Dishub untuk membahas dana subsidi ini," terangnya sembari mengatakan untuk para karyawan juga semua mengerti keadaan ini sehingga ada beberapa yang dirumahkan dahulu menunggu keputusan kedepannya.