Hantaman Pandemi Covid-19 di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) benar-benar nyaris melumpuhkan roda perekonomian di segala lini. Salah satunya dialami pedagang atau toko alat tulis dan keperluan sekolah.
- Pesta Sabu Dalam Pondok, Dua Pria di Musi Rawas Ini Terpaksa Lebaran Dalam Penjara
- Kurangi Aktivitas di Tempat Umum, Kapolda Sumsel Imbau Warga Libur di Rumah Saja
- Dinkes OKU Kebut Updating Data Nakes Non ASN ke SISDMK Kemenkes
Baca Juga
Diliburkannya sekolah sejak Maret lalu sampai tahun ajaran baru membuat mereka kelimpungan. Kondisi ini berdampak sepi pembeli keperluan anak-anak sekolah tersebut. Omset penjualan merosot tajam.
Heti, pegawai Alfamedia di Baturaja, mengakui kondisi tersebut diakibatkan sekolah mewajibkan anak didik belajar di rumah selama wabah corona.
“Tahun lalu 50-100 dus buku tulis terjual saat tahun ajaran baru. Tahun ini sudah dua bulan sepi penjualan, ” ujarnya, Kamis (25/6/2020).
Andre, penjual ATK lainnya, menambahkan bahwa masuk sekolah merupakan moment meraup rezeki. Namun tidak untuk tahun ini.
"Biasanya ratusan pena dan pensil terjual. Namun saat ini hanya 1 hingga 2 pena dengan Rp 1000 hingga Rp 20.000 terjual per hari. Kadang juga tidak ada yang terjual," ujar Andre.
Dirinya terpaksa mengambil upaya lain untuk mendongkrak penjualan. Yakni, dengan jual online dan layanan antar.[ida]
- Pengunjung Pedestrian Membludak, Warga Palembang: Sudah Dua Tahun Tidak Ada Hiburan
- Tradisi Lama Palembang Tercancam Hilang
- Soroti Kerusakan Lingkungan dan Jalan, Pemkab Muara Enim Didesak Tolak Perpanjangan Izin Dispensasi Duta Bara Utama