Survei IPO Institute, Warga Muara Enim Tak Mau Pemimpin yang Tersandung Hukum

Direktur IPO Institute, Ahmad Muhaimin merilis hasil survei terbarunya jelang Pilkada Muara Enim 2024 (Noviansyah/RMOLSumsel.id)
Direktur IPO Institute, Ahmad Muhaimin merilis hasil survei terbarunya jelang Pilkada Muara Enim 2024 (Noviansyah/RMOLSumsel.id)

Jelang Pilkada Muara Enim 2024, salah satu lembaga survei, Indonesian Public Opinion (IPO) Institute merilis hasil survei terbaru terkait dinamika politik di Bumi Serasan Sekundang.


Bertempat di Hotel The Melio Muara Enim, Kamis (19/9) . Direktur IPO Institute, Ahmad Muhaimin merilis hasil terbarunya kepada awak media.

Dikatakan Muhaimin,  survei yang dilaksanakan tersebut melibatkan 440 responden dengan margin of errornya 4,8 persen dan tingkat kepercayaan atau confidence levelnya di angka 95 persen dengan usia 17 tahun atau sudah menikah yang diambil secara acak di 22 kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim. 

Adapun 440 orang responden ini kita ambil secara proporsional berdasarkan populasi di setiap kecamatan yang kita bagi di setiap TPS ada 10 orang yang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan secara acak.

Adapun 440 orang responden ini diambil secara proporsional berdasarkan populasi di setiap kecamatan yang kita bagi di setiap TPS ada 10 orang yang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan secara acak.

"Misalnya kita ketemu satu kecamatan yang paling banyak katakanlah di Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, Gelumbang dan lain sebagainya, maka nanti setelah kita ketemu angka per kecamatan maka kita akan turunkan ke TPS karena basis kita adalah TPS," ujar dosen UIN Raden Fatah ini.

Pihaknya memilih responden yang ada di TPS, lanjut Muhaimin, karena menilai bahwa orang-orang yang ada di TPS itu tingkat validasinya sudah 100 persen, sebab mereka adalah pemilih.

Hal itu berbeda ketika memang kita melakukan survei ini dengan menggunakan KK yang ada di RT-RT seperti survei pada umumnya karena belum tentu mereka juga sebagai pemilih bisa jadi mereka sudah berpindah domisili dan sebagainya. 

Untuk itu, pihaknya lebih percaya dengan data yang disediakan dan diberikan oleh KPU di DPT, dan itu adalah data yang memang sudah tervalidasi karena sudah melalui proses ceklist dari petugas Pantarlih dan lain sebagainya sehingga kita yakin bahwa responden kita 440 orang ini adalah orang yang memiliki kriteria-kriteria yang memang dibutuhkan dalam survei ini.

Dari hasil survei yang menjadi alasan paling kuat masyarakat Kabupaten Muara Enim ini memilih calon kandidat, lanjut Muhaimin, pertama, bersih bahwa calon kandidat ini bersih tidak ada status hukum yang menyandungnya. Kemudian merakyat serta dekat dan mudah ditemui oleh rakyat. 

Lalu juga terbukti sudah kinerjanya baik itu di pemerintahan maupun di ketokohannya sehingga dianggap mampu untuk memperbaiki kabupaten Muara Enim ke depan. 

Untuk yang lain-lain seperti  pemberian sesuatu atau money politik dari hasil survei masih sangat berpengaruh untuk Pilkada 2024 ini tetapi itu juga bukan sesuatu yang paling dominan ada hal-hal lain yang paling dominan yang sangat menentukan terutama misalnya bahwa masyarakat butuh perbaikan-perbaikan terhadap Kabupaten Muara Enim dengan melihat dahulu dari program-program yang ditawarkan oleh para Paslon Bupati dan Wabup Muara Enim.

Beberapa harapan prioritas masyarakat yang harus diselesaikan Pemerintah Kabupaten 5 tahun yang akan datang dari yang tertinggi hingga terendah yaitu persoalan Sembako 42,95 %, Kemiskinan 35,45%, Lapangan Pekerjaan 30 %, Jalan Rusak 13,64%, Judi Online 10,91%, Berobat masih bayar 8,64%, Listrik Padam 7,95%, kesulitan air bersih 7,05%, Korupsi Pejabat 7,05%, Pencemaran lingkungan 3,18%, kerusakan moral 2,95%, keamanan 2,27%, kelangkaan BBM 2,05%, tata kelola tambang rakyat dan lainnya.

Dari 4 pasang calon saat ini, sambung Muhaimin, untuk elektabilitas Bupati Secara Terbuka adalah Ahmad Rizali 21,82 persen, Edison 16,82 persen, Ramlan Holdan 15,45 persen, Shinta Paramita Sari 13,18 persen, Nasrun Umar 10,45 persen, Lia Anggraini 6,36 persen, Ropi Alex Chandra 6,14 persen, Sumarni 0,45 persen dan yang tidak tahu/tidak jawab 9,32 persen.

Sedangkan untuk elektabilitas Paslon Secara tertutup yang tertinggi adalah Ahmad Rizali - Shinta Paramita Sari 34,09 persen, Nasrun Umar - Lia Anggraini 22,01 persen, Edison - Sumarni 21,59 persen, Ramlan Holdan - Ropi Alex Chandra 11,12 persen dan Tidak Tahu/Tidak Jawab 2,95 persen.

"Namun hal tersebut bisa berubah tergantung dari program dan kinerja masing-masing Paslon dari sekarang sampai menjelang Pemilihan 27 November 2024," pungkasnya.