Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) diguncang gempa bumi sebanyak dua kali, dengan kekuatan 6,1 magnitudo dan 4,8 magnitudo di Kecamatan Melonguane dan Talaud.
- Di Tanah Kelahiran Ibunda, Prabowo Minta Doa Restu Warga Sulut
- Penyelundupan Marak di Perbatasan Filipina, TNI AL Gercep Gelar Patroli
- Kecam Aksi Penyerangan Massa Bela Palestina di Bitung Sulut, TPUA Lampung: Ini Gerakan Pengacau Keamanan
Baca Juga
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tercatat Gempa berkekuatan 6,1 M ini terjadi pada pukul 09.26 WIB di kedalaman 12 Kilometer. pusat gempa sendiri berada di laut 39 km Tenggara Melonguane. Kemudian, gempa susulan kembali terjadi dengan kekuatan 4,8 M di kedalaman 53 kilomter. Dimana, pusat gempa berada di laut 36 km TimurLaut Melonguane pada pukul 14.08 WIB.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Bidang Mitigasi gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam diskusi virtual Polemik pada Sabtu (22/1).
"Jadi ini adalah gempa yang terbaru pukul 9.26 WIB, mencapai magnitudo 6,1 dengan kedalaman dangkal, maka ada potensi kerusakan," ujar Daryono.
Daryono menerangkan, kerusakan dimungkinkan timbul lantaran ada daerah di Melonguane bagian selatan yang berwarna merah.
"Itu bisa dideskripsikan sebagai gempa yang menimbulkan kerusakan," imbuhnya.
Namun hingga saat ini, Daryono belum bisa mengungkap kerusakan yang ditimbulkan gempabumi di Melonguane yang memiliki kedalaman hingga 12 km.
"Belum ada (Informasi kerusakan). Karena kantornya (BMKG) ada di Ternate, sekarang sedang komunikasi dengan Melonguane. Ini masih akan kita update lagi terkait dengan parameternya," pungkasnya.
- 327 Kali Gempa Susulan, Puluhan Ribu Warga Bawean Pilih Ngungsi
- Diguncang Gempa 6,5 Magnitudo, Ribuan Rumah dan Gedung di Jawa Timur Rusak
- Update Gempa Tuban: 143 KK Terdampak, Kampus hingga RSUD Rusak