Sultan Minta Ratu Dewa Hidupkan Aura Melayu di Kota Palembang

Harus ada perhatian khusus yang dilakukan Pemerintah terhadap sejarah dan pahlawan nasional.


Hal inilah yang terus dibangkitkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa terhadap para pahlawan yang dibesarkan dan berkiprah di Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya Kota Palembang.

Untuk itulah, mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palembang ini, menyempatkan diri mengunjungi kediaman Sultan Fauwaz Diradja (SMB IV) hari ini, Senin (10/8/2020).

"Keberadaan Kesultanan ini harus dilestarikan dan dijaga, apalagi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II adalah salah satu pahlawan nasional. Perlu ada perhatian khusus agar semua ini dapat terus terjaga," ungkapnya.

Guna melestarikan budaya Kota Palembang sekaligus menjunjung tinggi adat melayu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berencana menghidupkan kembali nilai-nilai budaya Palembang Darussalam, salah satunya adalah dengan pakaian adat yang akan dikenakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan ciri khas Palembang sebagai kota tua melayu.

"Tadi kita sudah berbincang dengan Sultan Palembang dan berharap rasa memiliki kebudayaan itu terasa, mulai dari cara mengenakan pakaian adat dan memberikan ciri-ciri khas Palembang sebagai kota melayu," ungkapnya.

Terkait implementasi penggunaan pakaian adat, Dewa berharap agar hal tersebut benar-benar dilaksanakan. Bila perlu ada sanksi terhadap ASN maupun pegawai di lingkungan pemkot Palembang yang tidak mengenakan pakaian adat.

"Ada sanksi tegas, supaya pakaian adat ini betul-betul diterapkan," imbuhnya.

Selain pakaian adat, nama jalan juga menjadi cara pemerintah dalam mengenang para kesultanan. “Jangan hanya seremoni saja. Ke depan kita minta Dinas Kebudayaan segera mendata apa-apa saya yang akan dianggarkan untuk tahun depan,” jelasnya.

Tak hanya itu, kehadiran Dewa juga merupakan bentuk kepedulian Pemkot Palembang terhadap pahlawan nasional, baik silsilahnya dan dibuktikan dengan bukti-bukti otentik sebagai rangkaian dari pertemuan dirinya dengan AK Gani beberapa waktu lalu.

"Ini momen kita mengenang jasa pahlawan dalam perjuangannya berkiprah dan merebut kemerdekaan melalui kerajaan Sriwijaya di Kota Palembang. Saya juga mengajak para generasi muda untuk menjaga kebudayaan serta asal-usul Palembang," jelasnya.

Sementara itu Sultan Fauwaz mengatakan, melalui pemerintah Kota pihaknya berkeinginan untuk membawa ciri khas Kota Palembang dengan meletakkan nama-nama melayu di jalan atau pakaian adat supaya Palembang dikenal kota tertua.

Sehingga, saat orang datang ke Palembang ada rasa atau aura bagaimana Kota Palembang dikenal sebagai kota melayu.

"Palembang ini dikenal sebagai bumi melayu, bahkam dari bukit siguntang ulu melayu itu dari Kota Palembang. Karena diseluruh nusantara dan Asia Tenggara menganggap Palembang adalah kota ibu mereka. Jadi aura serta ciri khas Palembang sebagai kota bersejarah harus lebih ditunjukkan melalui bukti fisik serta ciri-ciri adat yang ditampilkan," ulasnya.

Putra bungsu keturunan Sultan Mahmud Badaruddin III, Kombes Pol(PURN) Drs Kms Prabu Diradja ini berharap, ada ciri khas tulisan arab melayu sejak masuk Kota Palembang dan penggunaan pakaian adat yang digunakan agar saat orang datang ke Palembang betul-betul merasakan aura kebesaran Kesultanan Palembang di masanya.

"Ke depan kita akan bersinergi lagi dengan pemerintah dan siap mendukung keinginan Sekda Palembang, untuk mewujudkan hal tersebut," tandasnya.