Amazon meluncurkan sepasang satelit prototipe untuk proyek Kuiper. Proyek ini bertujuan untuk menawarkan layanan internet rumah kompetitif secara global, yang membuat Amazon kini bersaing dengan Starlink milik SpaceX.
- Disalip Bos Amazon, Kekayaan Elon Musk Merosot Jadi Rp2.782 Triliun
- Gelombang PHK Kedua, Amazon Pecat 9.000 Karyawan
- Bing dan Battle Net Kini Terdaftar di PSE
Baca Juga
Ini adalah pencapaian terbaru Amazon dalam upayanya untuk menyediakan layanan internet broadband sendiri secara global.
Peluncuran dua satelit uji Kuiper ini berlangsung dari Cape Canaveral, Florida, pada Jumat (6/10) menggunakan roket United Launch Alliance Atlas 5 yang berlogo Amazon.
Misi yang telah lama dinantikan oleh Amazon ini menandai awal dari rencana ambisius mereka untuk meluncurkan 3.236 satelit tambahan ke orbit dalam beberapa tahun mendatang.
Dengan jaringan satelit sebanyak itu, Kuiper akan bersaing langsung dengan Starlink SpaceX milik Elon Musk, yang saat ini memiliki hampir 5.000 satelit di orbit.
Sebelum peluncuran, Amazon mengungkapkan sedikit informasi tentang kedua satelit prototipe ini, yang dibangun di fasilitas mereka di Redmond, Washington. Siaran langsung peluncuran yang diadakan oleh United Launch Alliance (ULA) tidak menampilkan proses penyebaran satelit, namun Amazon kemudian mengkonfirmasi bahwa keduanya telah berhasil dikerahkan, dan pusat operasi misi telah berhasil menghubungi keduanya.
Mengutip Wa Today, Sabtu (7/10), Amazon telah berkomitmen untuk menginvestasikan sekitar 10 miliar dolar (Rp 156 triliun) ke dalam proyek Kuiper, yang diumumkan pada 2019 lalu, bersamaan dengan awalnya SpaceX, yang meluncurkan satelit Starlink pertamanya.
Dengan investasi ini, Amazon bertujuan menjadi pemain besar dalam pasar layanan internet broadband melalui satelit di orbit rendah Bumi.
Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS telah memerintahkan Amazon untuk meluncurkan setengah dari jumlah konstelasi satelit yang direncanakan pada 2026, yang mencerminkan keyakinan bahwa pasar layanan internet dari satelit di orbit rendah memiliki potensi nilai hingga puluhan miliar dolar di masa depan.
Seperti halnya SpaceX, Amazon kini juga berencana untuk menargetkan konsumen individu dan pelanggan perusahaan untuk proyek Kuiper, dengan rencana menawarkan terminal konsumen dengan biaya perkiraan sekitar 400 dolar (Rp 6,2 juta) per unit, meskipun harga resmi belum diumumkan. Terminal konsumen Starlink milik SpaceX saat ini dijual seharga 599 dolar (Rp 9,3 juta )per unit.
- Disalip Bos Amazon, Kekayaan Elon Musk Merosot Jadi Rp2.782 Triliun
- Gelombang PHK Kedua, Amazon Pecat 9.000 Karyawan
- Bing dan Battle Net Kini Terdaftar di PSE