Sudah Sepekan, Remaja 15 Tahun yang Hilang Saat Ikut Orang Tua Nyadap Karet di Lubuklinggau Belum Ditemukan

Proses pencarian bocah 15 tahun
Proses pencarian bocah 15 tahun

Sudah hampir sepekan, remaja bocah 15 tahun di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan hilang di hutan dan hingga kini belum ditemukan.


Remaja tersebut bernama Rizal (15) tersebut merupakan anak dengan kondisi tuna rungu. Ia dilaporkan hilang sejak Sabtu (2/12) lalu sekitar pukul 10.00 WIB. Korban hilang di lokasi kebun karet di RT 08, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Lubuklinggau Timur II.

Proses pencarian terus dilakukan hingga pada Kamis, 7 Desember 2023. Tim Basarnas, warga, pihak Kecamatan, Kelurahan bersama Koramil dan kepolisian terus melakukan pencarian dengan menyisir sekitar lokasi yang merupakan hutan serta perkebunan.

Kapolsek Lubuklinggau Barat AKP Jhoni Fajri membenarkan adanya seorang anak yang hilang sejak Sabtu kemarin. Saat itu menurutnya korban ikut bersama orang tuanya di pondok kebun karena sedang mengambil upahan dengan menyadap karet di lokasi. 

"Jadi ketika orang tuanya selesai nyadap karet sekitar jam 1 siang, emaknya tidak lagi menemukan di pondok. Jadi hilang," jelas Kapolsek di konfirmasi pada Kamis, (7/12).

Menurut Jhoni, korban tercatat sebagai sebagai warga Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau. Proses pencarian sempat dihentikan sekitar pukul 16.00 WIB lantaran hujan turun dengan lebat. 

Dari hasil pantauan di lapangan, tim gabungan menduga kuat korban tidak tenggelam di sungai karena ia merupakan seorang phobia yang takut air.

"Kalau tenggelam kemungkinan kecil, sungai tidak dalam. Dan dia ini takut dengan air. Selain itu juga dia ini tidak berani bepergian, sebab hanya dengan emaknya," jelas Kapolsek. 

Terpisah, Kepala Basarnas Lubuklinggau, Ivan mengatakan pihaknya telah turun ke lokasi sejak Rabu, 6 Desember 2023. Dikatakan Ivan, akses lokasi merupakan perkebunan dan hutan.

"Untuk menuju ke lokasi memakan waktu sekitar setengah jam. Kita turun melakukan pencarian dari kemarin pagi (Rabu). Laporannya juga baru masuk kemarin. Karena sudah ada laporan kepolisian yang memperkuat," bebernya.

Proses pencarian tambah Ivan dilakukan pihaknya bersama dengan tim gabungan yang lain dengan menyisir aliran sungai serta menyusuri jalur yang di prediksi. 

"Kita sudah jauh melakukan penyisiran dari pagi sampai sore. Kendala yakni medannya luas berupa hutan dan perkebunan," terangnya.

Sedangkan untuk proses pencarian tambah Ivan, masih terus dilakukan. Namun bila memasuki tenggelamnya matahari, tim setop dulu melakukan penyisiran. Sebab mengingat bila kondisi malam tidak memungkinkan di dalam hutan melakukan penyisiran.