Keberlangsungan jabatan Kaja Kallas sebagai Perdana Menteri Estonia terancam setelah suaminya, Arvo Hallik, diduga memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan Rusia.
- Jabat Ketua Komisi II DPRD Palembang, Ini Sederet PR yang akan Dituntaskan Abdullah Taufik
- Capres Anies Sindir Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Tak Selaras Dengan Pembangunan Manusia
- Duet Prabowo-Kang Emil Disukai Warga Jabar
Baca Juga
PM Kallas dikenal sebagai sosok yang keras terhadap Moskow, bahkan dirinya digadang-gadang bakal jadi calon Sekretaris Jenderal NATO, menggantikan John Stoltenberg.
Tetapi posisi Kallas saat ini terancam setelah Lembaga penyiaran publik Estonia ERR melaporkan bahwa perusahaan suaminya Stark Logistics Estonia memasok pabrik kontainer aerosol di Rusia.
"Sejak perang Ukraina meletus, perusahaan Stark Logistics memperoleh 1,5 juta euro (Rp 24 miliar) dari pelayanan publik sejak awal perang," ungkap ERR, seperti dimuat Reuters pada Sabtu (26/8).
Presiden Alar Karis dan pemimpin Partai Sosial Demokrat pada Kamis (24/8), meminta PM Estonia itu untuk memberikan penjelasan rinci.
Dalam sebuah pernyataan, Kallas mengaku tidak mengetahui secara rinci tentang bisnis suaminya, tetapi dia yakin suaminya hanya membantu perusahaan yang ada di Estonia, sementara cabangnya yang di Rusia sudah dihentikan.
"Yang saya tahu dan yakini sepenuhnya, adalah perusahaan suami saya tidak melakukan tindakan asusila,” tegasnya.
Akibatnya, surat kabar Postimees memberikan saran ramah kepada PM Kallas agar dia mulai berkemas hari ini, sehingga dapat menghindari rasa malu yang lebih besar di masa depan.
Eesti Paevaleht, surat kabar lainnya menyarankan agar Kallas menyerahkan pengunduran dirinya dan kemudian menghadapi mosi percaya di parlemen.
ERR melaporkan bahwa dua jajak pendapat yang dilakukan oleh Institute for Societal Studies/Nordstat dan Turu-uuringute menunjukkan masing-masing 57 persen dan 69 persen responden berpendapat Kallas harus berhenti.
- Inisiasi Program Seribu UKW, Ridwan Kamil Terima Penghargaan dari PWI Jabar
- Tak Ada Lagi Euforia WTP, Coreng di Akhir Periode Harnojoyo-Fitrianti
- Mosi Tidak Percaya Nasdem Kota Palembang Disebut Terkait Uang Saksi, Menggoyang Elektabilitas Fitrianti?