Songket Malaysia Diakui UNESCO, Ini Tanggapan Pelestari Kain Palembang

Pelestari Kain Palembang, Mirza Indah Dewi. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Pelestari Kain Palembang, Mirza Indah Dewi. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Sejumlah seniman di Palembang kini beraksi, saat mengetahui bahwa Songket Malaysia diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Kemanusiaan.


Pasalnya, kain tradisional ini merupakan khas milik Indonesia termasuk Sumsel bahkan sejak zaman Sriwijaya dan berkembang di masa Kesultanan Palembang Darussalam.

Pelestari Kain Palembang, Mirza Indah Dewi menyayangkan dan tidak menerima tindakan Malaysia yang dikabarkan sudah mendaftarkan songket sebagai Warisan Budaya ke UNESCO. Padahal, Sumsel telah mendaftarkannya sejak 2013 lalu, sehingga semua tahu bahwa songket merupakan WBTB dari Palembang, Sumsel.

Dia mengaku, berdasarkan penelitian sejarah songket, Diperkirakan songket sendiri sudah ada sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan berkembang di masa Kesultanan Palembang Darussalam.

“Judul skripsi saya sendiri adalah Ragam Motif Songket pada Masa Kesultanan Palembang Darussalam, dikarenakan keluarga saya masih menyimpan koleksi songket ukuran ratusan tahun dan sudah 4 generasi," katanya.

Karena itu, pihaknya akan melihat putusan UNESCO tersebut dan berharap songket tetap ada di Indonesia khususnya di Sumsel. Dia menambahkan Pemerintah Provinsi ditahun 2013 memang telah mendaftarkan ke UNESCO. Hanya saja, untuk motif harus dihak patenkan kembali.

“Kita belum tau songket apa yang didaftar kan oleh Malaysia, songket motif apa, apakah motif songket Palembang atau songket daerah lain,” pungkasnya.