Songket Diakui Warisan Budaya Malaysia, SMB IV: Promosikan Kebudayaan yang Lain Supaya Tidak Diklaim

Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama, RM Fauwaz Diradja menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Sabtu (18/12). (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)
Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama, RM Fauwaz Diradja menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Sabtu (18/12). (Dudy Oskandar/rmolsumsel.id)

Songket Malaysia mendapatkan pengakuan dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan.


Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama, RM Fauwaz Diradja mengaku sedih atas klaim Malaysia tersebut.

“Ya seperti itulah, seperti kecolongan. Tapi itu juga merupakan motivasi buat kita supaya jangan hanya songket, mungkin ada kebudayaan kita yang lain yang kita naikkan juga. Kita kan masih memiliki kain Tanjung dan kain-kain lainnya. Itu harus kita naikkan juga supaya tidak diklaim Malaysia lagi,” kata SMB IV usai mengikuti pementasan Dul Muluk dengan judul Sultan Abdul Moeloek di Ballroom Hotel Swarnadwipa Palembang, Sabtu (18/12).

Menurut SMB IV, untuk menghindari klaim aset budaya seperti yang sudah terjadi beberapa kali, maka berbagai upaya promosi harus lebih digalakkan. Hal itu agar masyarakat tahu asal kebudayaan itu dari mana.

“Salah kita juga kenapa tidak cepat (mendaftarkan),” tuturnya.

Oleh karena itu, SMB IV mengajak semua komponen masyarakat bersinergi termasuk Pemerintah,  supaya apa yang harus dipenuhi sebagai persyaratan yang ditetapkan UNESCO untuk menjadi warisan budaya segera terpenuhi.

“Jangan sampai ketika kita ajukan ternyata tidak memenuhi kriteria dan syarat. Mari kita semua bersinergi, penuhilah persyaratannya, kalau bisa setiap tahun ada lebih dari 20 yang kita daftarkan. Malaysia setiap tahun ada terus, kita kadang-kadang pernah kosong, ini yang kita sesalkan,” tukasnya.