Harga emas berjangka naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena kenaikan kasus-kasus baru Virus Corona (COVID-19). Lonjakan kasus baru membuat kekhawatiran pasar, terkait gelombang kedua pandemi yang dapat memaksa pemerintah-pemerintah menerapkan penguncian baru.
- Bank BTN Raih Dua Penghargaan Jambore PR Indonesia di Surabaya
- Badan Hukum PD Prodexim Segera Diubah
- Optimalkan Aset, KAI Divre III Palembang Buka Peluang Branding Penamaan di Stasiun dan Kereta
Baca Juga
Dilansir JPNN pagi ini, Sabtu (20/6/2020) kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik tajam 21,9 dolar AS atau 1,27 persen, menjadi ditutup pada 1.753,00 dolar AS per ounce, rebound dari kerugian selama dua hari berturut-turut.
Harga emas berjangka melemah 4,5 dolar AS atau 0,26 persen menjadi 1.731,10 dolar AS pada Kamis (18/6).
Sebelumnya melanjutkan penurunan 0,9 dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.735,60 dolar AS pada Rabu (17/6), setelah naik 9,3 dolar AS atau 0,54 persen menjadi 1.736,50 dolar AS pada Selasa (16/6).
"Ada peningkatan lanjutan dalam COVID-19 di seluruh wilayah Selatan dan Barat Daya AS dengan kenaikan dalam tingkat rawat inap. … Itu telah menyebabkan sedikit kekhawatiran atas penutupan lagi, yang menguntungkan emas," kata Pendiri Circle Squared Alternative Investments, Jeffrey Sica.
Lebih dari 8,38 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi Virus Corona baru. Awal pekan ini sekitar 400 pekerja di sebuah rumah pemotongan hewan di Jerman utara melakukan tes, dan China pada Jumat (19/6) melaporkan 32 kasus baru corona.[ida]
- Penumpang LRT Sumsel Alami Pertumbuhan, Total Pengguna Tembus 3,9 Juta
- Kilang Pertamina Plaju Dukung Pemanfaatan Minyak Jelantah untuk Lingkungan dan Ekonomi
- Dana Rp 2,3 Triliun Kembali Digelontorkan untuk IKN